Logo

Follow Koran Jakarta di Sosmed

  • Facebook
  • Twitter X
  • TikTok
  • Instagram
  • YouTube
  • Threads

© Copyright 2024 Koran Jakarta.
All rights reserved.

Senin, 25 Nov 2024, 16:35 WIB

Banyak Sekali, 9.482 Warga Terdampak Banjir Pidie Jaya

Dokumentasi - Kendaraan melintasi banjir di wilayah Kabupaten Pidie, Aceh, Sabtu (23/11/2024).

Foto: ANTARA/HO-BPBD Pidie

Banda Aceh - Badan Penanggulangan Bencana Aceh (BPBA) menyebut sebanyak 9.482 warga dari 1.104 kepala keluarga (KK) di Kabupaten Pidie Jaya, Provinsi Aceh terdampak banjir di tengah Aceh yang sudah memasuki musim penghujan.

“Pengungsi masih dalam proses pendataan, tidak ada korban jiwa,” kata Kepala Pelaksana BPBA Teuku Nara Setia di Banda Aceh, Senin.

Ia menjelaskan peristiwa banjir ini mulai terjadi di Pidie Jaya pada Minggu (24/11), yang dipicu hujan intensitas tinggi mengguyur wilayah setempat, sehingga mengakibatkan banjir merendam sejumlah kecamatan di daerah itu.

Daerah terdampak meliputi Kecamatan Bandar Baru sebanyak sembilan desa, Kecamatan Pante Raja tujuh desa, Kecamatan Trienggadeng empat desa, Kecamatan Meureudu 16 desa, dan Kecamatan Meurah Dua tujuh desa.

“Hujan dengan intensitas tinggi mengguyur wilayah Kabupaten Pidie Jaya menyebabkan terjadinya banjir,” ujarnya.

Menurutnya, data sementara BPBD Pidie Jaya mencatat dampak material dalam peristiwa tersebut yakni banjir merendam sebanyak 3.678 unit rumah warga, 30 unit fasilitas umum, 147 hektare lahan sawah, dan 104 hektare tambak warga.

“Kerugian masih dalam proses pendataan,” ujarnya.

Data sementara jumlah korban terdampak sebanyak 9.482 jiwa dalam 1.104 KK yang tersebar di Kecamatan Bandar Baru, Meureudu dan Meurah Dua. Sementara di Kecamatan Trienggadeng dan Panteraja masih dalam pendataan petugas.

“Kondisi terakhir di lima kecamatan air sudah berangsur surut,” ujarnya.

Sebelumnya, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengimbau masyarakat Provinsi Aceh untuk mewaspadai potensi bencana banjir hingga tanah longsor yang dipicu curah hujan tinggi di daerah Tanah Rencong itu dalam beberapa hari ke depan.

Prakirawan BMKG Kelas I Sultan Iskandar Muda Aceh Besar Betsi mengatakan saat ini wilayah Aceh sudah sepenuhnya memasuki musim penghujan sehingga warga perlu waspada terhadap berbagai potensi bencana alam.

“Waspada potensi bencana hidrometeorologi seperti banjir, tanah longsor, angin kencang dan lainnya akibat hujan lebat yang terus- menerus maupun dengan durasi lama,” kata Betsi.

Redaktur: Marcellus Widiarto

Penulis: Antara

Tag Terkait:

Bagikan:

Portrait mode Better experience in portrait mode.