Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Produktivitas Pertanian

Banten Ingin Swasembada Pangan

Foto : ANTARA/Muhammad Bagus Khoiruans

Petani memanen padi di Cikulur, Lebak, Banten.

A   A   A   Pengaturan Font

SERANG - Nilai produktivitas sektor pertanian dan peternakan di Banten mengalami kenaikan yang cukup signifikan, bahkan menjadi bagian 9 besar provinsi penyumbang beras nasional meskipun dalam dua tahun terakhir tengah dihadapkan pada persoalan pandemi Covid-19.

Kepala Dinas Pertanian (Distan) Banten Agus Tauchid mengatakan ada empat pilar dalam swsembada pangan. Pertama harus berdaya saing tinggi, kedua harus mendapatkan dukungan Pemerintah Daerah (Pemda) dan Pusat atau terdesentralisasi, yang ketiga harus berkerakyatan yang artinya apapun yang diupayakan dalam pertanian itu harus familiar dengan petani, peternak, atau perkebunan di Banten.

"Dan yang keempat harus berkelanjutan, karena sebuah sistem akan bisa berjalan manakala hulu mampu menyuplai hilir dan hilir mampu menarik hulu," katanya.

Agus mengatakan, empat pilar ini diimplementasikan dalam empat sub sektor yang sangat menentukan tingkat kesejahteraan petani di Provinsi Banten, yakni tanaman pangan, perkebunan, peternakan dan hortikultura.

"Pada sub sektor tanaman pangan padi dan jagung adalah komoditas yang mampu memenuhi empat pilar sistem agribisnis, melalui transformasi bidang pertanian yang tertuang dalam RPJMD 2017-2022. Produksi tanaman pangan beras kita pada tahun 2020 sudah mencapai 937.815 ton dan peringkat 9 nasional," katanya.

Dikatakan Agus, Gubernur dan Wakil Gubernur Banten juga memastikan tidak ada lagi penjualan gabah yang keluar Banten. Hal itu dilakukan agar nilai tambah hasil panen betul-betul dinikmati para petani. Untuk itu pihaknya melakukan upaya transpormasi dalam bidang ini dengan upaya membentuk BUMD pangan, sehingga petani di Provinsi Banten mempunyai jaminan penyerapan hasil panen meminimalisir mengalirnya gabah keluar Provinsi Banten.

Ia mengatakan, luas lahan sawah itu tersebar di Kabupaten Pandeglang dengan luas 52,64 ribu hektar atau sekitar 25,52 persen dari total sawah di Provinsi Banten.

Selanjutnya, diikuti Kabupaten Lebak dengan luas sawah sebesar 51,30 ribu hektar atau 25,84 persen, dan di posisi ketiga luas sawah di Kabupaten Serang sebesar 48,12 ribu hektar atau 24,24 persen.

Sementara itu, luas sawah terkecil berada di Kota Tangerang Selatan dan Kota Tangerang dengan luas masing-masing sebesar 10 hektar dan 351 hektar.

Panen Tertinggi

Sedangkan untuk produksi padi, lanjut Agus, berdasarkan data dari BPS Provinsi Banten selama tahun 2020 mencapai 325,33 ribu hektar.

Luas panen tertinggi terjadi pada bulan April yaitu sebesar 80,73 ribu hektar, sementara luas panen terendah terjadi pada bulan Januari dengan luas panen sebesar 2,99 ribu hektar.

Bila dilihat dari distribusi luas panen padi di Banten, maka luas panen terbesar di Kabupaten Serang dengan luas panen sebesar 82,39 ribu hektar.


Redaktur : Sriyono
Penulis : Antara

Komentar

Komentar
()

Top