Bank Sentral Jepang Harus Waspadai Inflasi Lebih Tinggi
Seorang pria yang mengenakan masker pelindung berdiri di depan kantor pusat Bank Sentral Jepang (BoJ) di tengah wabah Covid-19 di Tokyo, Jepang, beberapa waktu lalu.
TOKYO - Beberapa anggota dewan Bank Sentral Jepang (BoJ) mengatakan bank sentral harus waspada terhadap risiko percepatan inflasi lebih tinggi dari yang diharapkan, demikian risalah pertemuan kebijakan Maret yang diterima Senin (8/5).
Beberapa dari sembilan anggota dewan juga mengatakan mereka melihat sejumlah "tanda-tanda positif" yang muncul di Jepang yang menunjukkan ekonomi membuat kemajuan menuju pencapaian target inflasi BoJ 2,0 persen, menurut risalah pertemuan 9-10 Maret.
Seperti dikutip dari Antara, Dewan memperdebatkan bagaimana perusahaan-perusahaan terus menaikkan harga untuk meneruskan kenaikan biaya bahan baku, dan kenaikan harga meluas ke jasa-jasa.
"Penting untuk menggunakan berbagai data dan melihat kembali mekanisme dasar di balik pergerakan harga-harga, untuk memperdalam pemahaman kita tentang perkembangan inflasi," kata salah satu anggota, dikutip dari Reuters.
Pada pertemuan Maret, BoJ mempertahankan kebijakan ultra-longgarnya, termasuk batas 0,5 persen untuk imbal hasil obligasi 10 tahun yang mendapat serangan dari pasar yang bertaruh pada kenaikan suku bunga jangka pendek setelah kenaikan inflasi baru-baru ini.
Halaman Selanjutnya....
Redaktur : Marcellus Widiarto
Komentar
()Muat lainnya