Nasional Mondial Ekonomi Daerah Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Kebijakan Moneter

Bank Investasi Eropa Pertimbangkan Luncurkan Dana Baru

Foto : ISTIMEWA

Presiden EIB, Werner Hoyer

A   A   A   Pengaturan Font

BERLIN - Dalam konteks perdebatan mengenai tanggapan Eropa terhadap program subsidi Presiden Amerika Serikat (AS), Joe Biden, yang tercakup dalam Undang-Undang Pengurangan Inflasi (IRA) tahun 2022, Bank Investasi Eropa atau The European Investment Bank (EIB) sedang mempertimbangkan pembentukan sebuah dana baru.

"Selama krisis Covid-19, kami menyiapkan dana jaminan yang memastikan kelangsungan hidup perusahaan-perusahaan di 22 negara anggota Uni Eropa (UE)," kata Presiden EIB, Werner Hoyer, dalam wawancara dengan majalah Spiegel Jerman, yang diterbitkan pada Selasa (28/2).

"Itu bisa menjadi model penjaminan dana serupa untuk mengamankan industri Eropa," katanya.

Seperti dikutip dari Antara, Hoyer mengatakan banyak perusahaan di Eropa di bawah tekanan kuat untuk memindahkan produksi mereka dan khususnya departemen pengembangan mereka ke Amerika Serikat.

Ketakutan Uni Eropa bahwa IRA akan menarik investasi hijau dari Eropa ke Amerika Serikat "beralasan".

Paket 369 miliar dollar AS adalah investasi tunggal terbesar dalam "inisiatif hijau" dalam sejarah AS. Tujuan resminya adalah pengurangan 40 persen emisi gas rumah kaca AS pada tahun 2030 dibandingkan dengan tingkat tahun 2005.

Perdagangan Bebas

Namun, para kritikus berpendapat bahwa IRA juga bertentangan dengan prinsip-prinsip perdagangan bebas di pasar internasional di bawah panji perlindungan iklim dan tindakan anti-inflasi. IRA adalah "peringatan yang harus kita dengar," kata Hoyer kepada Spiegel.

Namun demikian, perlombaan subsidi yang luas dengan AS harus dihindari. "Saya skeptis jika negara-negara Uni Eropa sekarang ingin menghujani ekonomi dengan uang dengan kaleng air besar," kata Hoyer.

Sebaliknya, tambah Hoyer, Uni Eropa harus menanggapi dengan bantuan terarah yang memungkinkan lompatan teknologi. Ada kebutuhan untuk memberi perusahaan-perusahaan muda Jerman modal ventura untuk mencegah mereka bermigrasi ke AS.

Sebelumnya, Wakil Presiden EIB, Gelsomina Vigliotti mengatakan akan membiayai aksi iklim hingga satu triliun euro sampai 2030. "Dua tahun lalu, kami menegaskan peta jalan ambisius untuk aksi iklim kami, sasaran kami, kami menargetkan pada 2025 sebesar 50 persen aktivitas investasi kami diarahkan untuk aksi iklim," kata perempuan yang biasa disapa Vivi.

Adapun investasi tersebut tidak hanya berupa dana segar, tetapi juga investasi untuk melipatgandakan sumber daya yang dimiliki oleh pelaku usaha, pemerintah asing, pemerintah lokal, dan pemangku kepentingan lain yang relevan dalam aktivitas mengatasi perubahan iklim.

"Kami ingin mendorong penggunaan energi baru dan terbarukan (EBT), penting juga mendanai teknologi-teknologi baru yang ramah lingkungan untuk EBT itu," katanya.


Redaktur : Marcellus Widiarto
Penulis : Selocahyo Basoeki Utomo S

Komentar

Komentar
()

Top