Bank Indonesia Turut Merevisi Turun Ekonomi Global
Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo
Seiring dengan itu, otoritas moneter itu memperkirakan volume perdagangan dunia akan lebih rendah dari perkiraan sebelumnya. Perkembangan tersebut berdampak pada ketidakpastian pasar keuangan global yang masih akan tetap tinggi sehingga mendorong terbatasnya aliran modal asing dan menekan nilai tukar di berbagai negara berkembang, termasuk Indonesia.
Alarm Krisis
Direktur Center of Economic and Law Studies (Celios), Bhima Yudisthira, mengatakan dengan perkembangan global yang dikhawatirkan mengarah ke resesi ekonomi maka pemerintah sebaiknya segera melakukan berbagai kebijakan antisipatif.
"Kami mencermati imbas kontraksi ekonomi di negara maju yang sebenarnya sudah masuk pada resesi teknikal akan berimbas terhadap kinerja ekspor, tekanan modal keluar dan pelemahan nilai tukar rupiah. Alarm krisis harus dinyalakan diseluruh level pemerintahan," kata Bhima.
Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK), jelasnya, perlu melakukan beberapa hal dalam jangka pendek seperti melakukan stres test terhadap perbankan, asuransi, dan lembaga keuangan lain terutama berkaitan dengan dampak resesi di AS, keluarnya modal asing, dan kenaikan suku bunga yang eksesif (Fed rate naik > empat kali setahun).
Halaman Selanjutnya....
Redaktur : Vitto Budi
Komentar
()Muat lainnya