Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Program Kesehatan - Relawan Ikuti Panggilan Hati

Bank Dunia Cek Bantuan Kesehatan ke Tangerang

Foto : ANTARA/Lintang Budiyanti Prameswari

Presiden Bank Dunia Ajay Banga (dua dari kiri) bersama istri Ritu Banga (tiga dari kiri) dan Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin (belakang kanan) saat mengunjungi Kelurahan Serdang Kulon, Tangerang, Banten, pada Selasa (7/9) untuk melihat program-program kesehatan dan penanganan stunting yang telah dilakukan.

A   A   A   Pengaturan Font

TANGERANG - Bank Dunia mengecek bantuan kesehatan dalam rangka penurunan stunting di Tangerang apakah benar menyentuh masyarakat bawah. di sela-sela itu, Presiden Bank Dunia, Ajay Banga, antusias mengikuti kelas ibu hamil dalam kunjungannya di Kelurahan Serdang Kulon, Tangerang, Kamis (7/9).

Ajay Banga didampingi sang istri, Ritu Banga, dan Menteri Kesehatan (Menkes), Budi Gunadi Sadikin. "Saya sangat senang melihat ibu-ibu di sini aktif. Tenaga kesehatan juga cukup mumpuni untuk menjelaskan tentang kehamilan atau informasi-informasi lain yang dibutuhkan kaum wanita," kata Ajay.

Ajay bahkan cukup antusias bertanya kepada tenaga kesehatan yang sedang memberikan kelas ibu hamil. Dia bertanya, apakah ada juga fasilitas sosialisasi atau pemberian informasi kepada masyarakat (selain ibu hamil) tentang kehamilan. Anjay juga bertanya, semua itu ditanya ke mana. Berapa kali tenaga kesehatan datang untuk memberi penyuluhan.

Pertanyaan Ajay pun direspons Menkes Budi. Menkes menjelaskan bahwa saat ini pemerintah daerah memiliki program Bina Keluarga Balita (BKB), Bina Keluarga Remaja (BKR), dan Bina Keluarga Lansia (BKL). "Jadi untuk mereka yang ingin mendapat informasi, tak hanya kehamilan, tetapi juga tentang kesehatan secara umum, kita punya program kader BKB, BKR, dan BKL," ujar Budi.

Masyarakat bisa mendapat informasi dari para kader. Lalu, minimal sebulan sekali, para tenaga kesehatan melakukan sosialisasi kepada para ibu hamil. Ajay juga mengapresiasi penggunaan teknologi oleh para kader untuk menyosialisasikan setiap kegiatan pos pelayanan terpadu dan kelas-kelas ibu hamil atau remaja.

"Menkes sudah menunjukkan ke saya. Mereka punya grup aplikasi WhatsApp. Bahkan juga ada satu pesan dari warga yang ditunjukkan. Mereka sudah buat janji untuk bertemu di sini dan menyambut saya," ujar Ajay sambil tersenyum.

Apresiasi Kader

Ajay pun mengapresiasi para kader kesehatan yang bergerak secara sukarela mengikuti panggilan hati untuk membantu para ibu dan masyarakat yang ingin mendapat informasi tentang kesehatan. Sebagai informasi, Bank Dunia telah menyetujui program untuk menyediakan dukungan tambahan dalam rangka meningkatkan kualitas layanan kesehatan dan gizi.

Program ini untuk remaja perempuan, perempuan hamil, serta anak-anak. Tujuannya, untuk mempercepat pengurangan stunting anak di bawah lima tahun. Melalui program Bank Dunia Investing in Nutrition and Early Years (INEY), tahap satu tahun 2018, dana 400 juta dollar AS sudah tersalurkan untuk Indonesia di bidang kesehatan.

Sedangkan untuk INEY tahap dua tahun ini, pendanaan 600 juta dollar AS akan diberikan lewat International Bank for Reconstruction and Development (IBRD).

Kemudian, ada juga dukungan tambahan dari dana hibah 16 juta dollar AS dari Global Financing Facility for Women, Children, and Adolescents. Ada juga kemitraan teknis dengan Bill and Melinda Gates Foundation. Masih diharapkan kontribusi tambahan dari Gavi Alliance.

Dukungan Bank Dunia terhadap sektor gizi Indonesia merupakan komponen penting untuk Kerangka Kerja Kemitraan Kelompok Bank Dunia tahun 2021-2025. Fokusnya, mempercepat pembangunan manusia.


Redaktur : Aloysius Widiyatmaka
Penulis : Antara

Komentar

Komentar
()

Top