![](https://koran-jakarta.com/img/site-logo-white.png)
Bank DKI Tidak Punya Ahli untuk UMKM
Foto: IstimewaPemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta ditantang untuk bisa meningkatkan pertumbuhan ekonomi di Ibu Kota tahun depan. Saat ini, Pertumbuhan ekonomi di Jakarta diperkirakan lebih baik dibandingkan pertumbuhan tahun lalu, yakni mencapai 6,22 persen. Sedangkan tahun lalu, pertumbuhan ekonomi di Jakarta hanya 5,85 persen.
Untuk mengetahui gerak pertumbuhan ekonomi, dan Bank DKI, reporter Koran Jakarta, Peri Irawan mewawancarai Kepala Bank Indonesia (BI) Kantor Perwakilan Jakarta, Doni P Joewono, di Jakarta Pusat, Selasa (5/12). Berikut petikannya:
Bagaimana BI mendorong BPD seperti Bank DKI agar bisa meningkatkan kredit kepada UMKM?
Ya itu, jadi memang nggak salah juga bank itu. Karena Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) yang dibiayai sendiri, harus aman bagi bank DKI. Kedua, bank DKI itu tidak punya di bidang UMKM. Tapi sekarang dia berbenah. Jadi, zaman dulu memang nggak ada. Jadi, kalau dia diharapkan bisa memenuhi target kredit 20 persen, ya nggak bisa. Kecuali dia mengganti semua pegawainya, kan nggak mungkin.
Apa yang harus dilakukan Bank DKI agar mampu menjangkau UMKM?
Jadi sekarang ini, prosesnya dari Bank DKI sendiri mereka merekrut dan mentraining analis kreditnya supaya dia bisa terjun ke UMKM. Tapi, kalau mau cepat, dia harus dibantu. Kalau Pemprov bisa mengenalkan UMKM bagus, pasti dia mau. Bukan dia nggak mau. Karena kalau UMKM beresiko, bisa menaikkan Non Performing Loan (NPL) dia. Kalau NPL dia naik, dia harus menambah modal kan. Itu resiko buat bank. Dia harus minta modal ke owner. Kan nggak gampang. Jadi, bagi sebagain direksi BPD mending didenda.
Maksud Anda, denda untuk Bank DKI?
Kan BI punya peraturan, penyaluran kredit ke UMKM itu 20 persen. Kalau tidak mencapai 10 persen pada tahun 2017 itu didenda. Jadi, dendanya seperti ini. Bank itu kan menyimpan uangnya di Giro Wajib Minimum (GWM). Dia menyimpan di rekening bank Indonesia untuk bantal jika terjadi likuiditas missmatch. Itu kan dikasih bunga. Tapi, kalau dia bisa memenuhi UMKM, bunga itu nggak dikasih. Artinya, dia pilih pinalty ketimbang resiko NPL dia naik.
Kalau tahun depan apakah penyaluran kredit ini bisa lebih dari 10 persen?
Saya yakin bisa. Nantinya, UMKM yang menarik itu adalah UMKM mensupport pariwisata dan industri kreatif. Boomingnya di situ.
Bukannya perbankan sulit memberikan kredit ke industri kreatif?
Nggak juga. Tapi, itu kan prospektif. Kalau nggak, ya di unit perdagangan.
Bagaimana dengan tim OK OCE, apakah perbankan bisa menjaring tim ini?
Persis. Kan tadi sudah bilang, APBD saja tidak mampu membiayai OK OCE. Jadi, beliau tetap akan membina OK OCE dengan harapan dibiayai bank. Itu. Mana sanggup APBD.
Bagaimana geliat ekonomi di Jakarta?
Geliat ekonomi yang lebih kuat juga terjadi di Jakarta. Bisa kita lihat dari kinerja ekonomi DKI yang kembali terakselerasi pada triwulan III 2017. Ini artinya, fase perbaikan ekonomi akan berlanjut pada masa yang akan datang.
Bagaimana pertumbuhan ekonomi merata?
Pertumbuhan ekonomi di Ibu Kota saat ini lebih merata. Sebab, tidak hanya bertumpu pada konsumsi, tetapi juga kian didorong oleh faktor-faktor yang lebih produktif seperti investasi dan ekspor.
Apa yang menjadi pendorong ekonomi Ibu Kota?
Dalam beberapa tahun ke depan, investasi akan menjadi motor penggerak utama pertumbuhan ekonomi Jakarta, mendampingi konsumsi yang diperkirakan akan tetap kuat.
Apa yang dilakukan untuk memulihkan ekonomi?
Untuk memperkuat fase pemulihan ekonomi Jakarta dalam jangka pendek, dorongan terhadap investasi khususnya kalangan swasta perlu dilakukan. Maka kita optimalkan peran fiskal melalui realisasi APBD yang lebih baik
Lalu bagaimana stabilitas harga pangan?
Stabilitas harga, terutama harga-harga pangan, perlu terus diupayakan melalui penguatan peran BUMD pangan. Dalam jangka menengah, sumber-sumber pertumbuhan ekonomi baru di Ibu Kota harus segera dieksplorasi. Hal ini sejalan dengan semakin turunnya peran industri manufaktur yang pernah mendominasi perekonomian DKI Jakarta.
- Baca Juga: Jakarta Berawan Tebal pada Rabu Pagi hingga Malam Hari
- Baca Juga: Perlu QRIS untuk Membeli Elpiji 3 Kg
Apa peran UMKM?
Peran UMKM dalam perekonomian perlu juga mendapat perhatian, mengingat sektor ini menyerap tenaga kerja cukup besar. Dalam jangka panjang jelas Doni, permasalahan yang terus mengemuka di Ibu Kota, antara lain banjir dan kemacetan harus segera diatasi.P-5
Redaktur: M Husen Hamidy
Penulis:
Tag Terkait:
Berita Trending
- 1 PLN UP3 Kotamobagu Tanam Ratusan Pohon untuk Kelestarian Lingkungan
- 2 Masih Jadi Misteri Besar, Kementerian Kebudayaan Dorong Riset Situs Gunung Padang di Cianjur
- 3 Belinda Bencic Raih Gelar Pertama
- 4 Ada Efisiensi Anggaran, BKPM Tetap Lakukan Promosi Investasi di IKN
- 5 Regulasi Pasti, Investasi Bersemi! Apindo Desak Langkah Konkret Pemerintah
Berita Terkini
-
Kapal AL Russia Terpantau Masuki Zona Tambahan Jepang
-
Festival Cap Go Meh di Glodok Jadi Bukti Jakarta Rumah Beragam Etnis
-
Penyedia Layanan Internet Tawarkan Promo Berlangganan Menarik
-
Untuk Hadirkan Apple Intelligence di Tiongkok, Apple Gandeng Alibaba
-
Pertama Kalinya Single Jennie Blackpink Tembus Billboard “Hot 100”