Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Strategi Bisnis

Bank BUMN Bina 10.812 Petani

Foto : ANTARA/M Ibnu Chazar

Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini M Soemarno (kiri) didampingi Direktur Utama Bank Tabungan Negara (BTN) Maryono (kanan) bersama perwakilan petani memasukan beras ke dalam karung saat melakukan kunjungan kerja di Sentral Pengolahan Beras Terpadu (SPBT) / "Rice Milling Unit" (RMU) di Desa Taringgulandeuh, Kiarapedes, Purwakarta, Jawa Barat, Jumat (26/4/2019). RMU tersebut merupakan salah satu dari tiga RMU di Purwakarta yang di bangun oleh Bank Tabungan Negara (BTN) sebagai upaya BUMN mendukung program kewirausahaan pertanian untuk meningkatkan kesejahteraan petani dan usaha desa.

A   A   A   Pengaturan Font

PURWAKARTA - Emiten perbankan pelat merah, PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BBTN) atau BTN melakukan pembinaan kepada 145 kelompok tani dengan anggota mencapai 10.812 petani di Purwakarta, Jawa Barat. Para petani tersebut berasal dari tiga kecamatan, yakni Pasawahan, Pondok Salam, dan Wanayasa.

Direktur Utama Bank Tabungan Negara, Maryono, mengatakan pembinaan yang dilakukan Perseroan di daerah ini bekerja sama dengan Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dan Kementerian Pertanian dengan membangun Unit Penggilingan Padi (Rice Milling Unit/RMU). Selain itu, BTN juga ikut serta dalam mengembangkan pertanian organik terintegrasi hingga pemberian kredit dan Kredit Usaha Rakyat (KUR).

"Pengembangan di tiga wilayah tersebut, tercatat telah memiliki dua RMU, yakni RMU Kecamatan Pasawahan dan RMU Kecamatan Kiarapedes. Untuk RMU Kecamatan Pasawahan tercatat telah beroperasi sejak Januari 2018 dengan kapasitas 0,75 ton per jam. RMU ini menampung gabah dari kecamatan Pasawahan dan dari luar Purwakarta sebanyak 43 ton," ungkap Maryono secara tertulis usai meninjau RMU di Kiarapedes, Purwakarta, baru-baru ini.

RMU di Kecamatan Kiarapedes memiliki kapasitas 1,5 ton per jam. RMU yang mulai beroperasi pada November 2018 ini telah menerima gabah dari Purwakarta dan sekitarnya. RMU ini pun mencatatkan hasil produksi sebesar 6-6,5 ton per hari. "Kami bersyukur yang telah kita lakukan di sini membawa manfaat bagi masyarakat, khususnya di wilayah Purwakarta," jelas dia.

Selain RMU, BTN juga menggandeng Institut Pertanian Bogor (IPB) dan Pemerintah Daerah Purwakarta untuk mengembangkan pertanian organik terintegrasi, yakni dimulai dari proses pratanam hingga pasca panen. "Melalui sistem terintegrasi tersebut, kami juga bisa secara tepat sasaran menyalurkan KUR bagi para petani.
Halaman Selanjutnya....

Penulis : Yuni Rahmi

Komentar

Komentar
()

Top