Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Aksi Korporasi

Bank Bukopin Tambah Modal Lewat "Rights Issue"

Foto : istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA-PT Bank Bukopin Indonesia Tbk (Bukopin) berencana memperkuat permodalan dengan menerbitkan saham baru atau rights issue yang ditargetkan sekitar 2 triliun rupiah. Jumlah saham baru yang akan ditawarkan melalui Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) sebesar 30 persen dari 9 miliar lembar saham yang beredar.

"Kami tidak hanya menawarkan kepada pemegang saham eksisting, namun juga pihak stand by buyer yang ada," kata Direktur Utama Bank Bukopin, Eko R Gindo di Jakarta, Senin (2/4).

Dia mengatakan ada empat investor yang tertarik menjadi stand by buyer yakni sebuah konsorsium private equity di Hong Kong, konsorsium bank terbesar di Asia, bank BUMN dan sebuah private equity yang pernah masuk ke bank swasta nasional di Indonesia.

"Kalau hanya mengandalkan eksisting stakeholder, rights issue jadi tidak jelas. Kami ingin ada kepastian makanya butuh stand by buyer," katanya.

Sementara mengenai eksekusi saham oleh pemegang saham eksisting, yakni Bosowa Corporindo, menurut Eko hal tersebut adalah hak mereka. Pihaknya sudah menyurati Bosowa Corporindo yang memiliki 30 persen saham, Kopelindo yang memiliki 18 persen saham, dan pemerintah 11 persen.

Lebih lanjut Eko mengatakan bahwa penambahan modal tersebut diharapkan bisa memperkuat perseroan dalam melakukan diversifikasi bisnis terutama ke kredit konsumer. "Pangsa kredit Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) kami sudah mencapai 40 persen atau sudah di atas ketentuan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) sebesar 20 persen. Sebab itu kami diversifikasi ke consumer dengan mengurangi pangsa kredit komersial dan korporasi yang sudah banyak digeluti bank-bank besar," katanya.

Kredit Konsumer

Sedangkan Direktur Konsumer Bank Bukopin, Rivan A Purwanto, optimistis penyaluran kredit konsumer akan tumbuh sebesar 2 triliun rupiah pada tahun ini dengan segmen personal loan atau kredit individu masih akan memberikan kontribusi terbesar. Jumlah tersebut sudah termasuk kredit pemilikan rumah (KPR), kredit kendaraan bermotor (KKB), kartu kredit, dan personal loan.

"Posisi akhir 2017, KPR sudah 2,5 triliun rupiah, kartu kredit 1,1 triliun rupiah. Total kredit Bukopin sekitar 70 triliun rupiah dan kredit konsumer totalnya 14,5 triliun rupiah atau sekitar 20 persen," kata Rivan.

Rivan menjelaskan perseroan menargetkan pertumbuhan kredit konsumer hingga 13,79 persen year on year (yoy) yang dimotori personal loan, seperti kredit pensiunan dan kredit kepada aparatur sipil negara.

bud/E-10


Redaktur : Muchamad Ismail
Penulis : Vitto Budi

Komentar

Komentar
()

Top