Banjir Spanyol: "Kami Terjebak seperti Tikus"
Seorang pria menggendong seekor anjing di Letur, provinsi Albacete, setelah banjir bandang melanda wilayah tersebut.
"Lingkungan itu hancur, semua mobil saling bertumbukan, semuanya hancur berantakan," kata Christian Vienna, seorang pemilik bar di daerah itu, kepada Associated Press melalui telepon.
"Semuanya hancur total, semuanya siap dibuang. Lumpurnya sedalam hampir 30 cm."
Badan meteorologi Spanyol, Aemet, mengatakan bahwa lebih dari 300 liter hujan per meter persegi (30 cm) turun di wilayah antara Utiel dan kota Chiva, sejauh 20 mil (50 km), pada hari Selasa. Di Chiva, tercatat bahwa hujan yang turun selama hampir setahun penuh hanya dalam waktu delapan jam.
Hujan deras turun saat Spanyol terus mengalami kekeringan yang menyiksa. Tahun lalu, pemerintah menyetujui rencana yang belum pernah terjadi sebelumnya senilai 2,2 miliar euro untuk membantu petani dan konsumen mengatasi kurangnya hujan di tengah peringatan bahwa iklim akan semakin buruk dan semakin tidak dapat diprediksi di masa mendatang.
"Spanyol adalah negara yang terbiasa dengan musim kemarau, tetapi tidak dapat dipungkiri bahwa akibat perubahan iklim yang sedang kita alami, kita menyaksikan peristiwa dan fenomena yang jauh lebih sering dan intens," kata menteri lingkungan hidup, Teresa Ribera.
Halaman Selanjutnya....
Redaktur : Selocahyo Basoeki Utomo S
Komentar
()Muat lainnya