Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Cuaca Ekstrim l BMKG Ingatkan Waspadai Masa Peralihan Hujan ke Kemarau

Banjir di Bogor Satu Orang Meninggal

Foto : istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

Intensitas hujan cukup besar yang terjadi di Bogor sejak sore membuat tebingan jalan setapak tergerus oleh air hujan dan mengakibatkan longsor.

BOGOR - Banjir bandang di Kecamatan Sukamakmur yang mengakibatkan jembatan penghubung jalur alternatif Puncak Bogor-Cianjur terputus. Selain itu seorang meninggal dunia dan belasan kendaran hanyut.

"Saat ini jembatan belum bisa dilalui karena putus itu, evakuasi warga dan penanganan dampak banjir masih dilakukan," kata Komandan Distrik Militer (Dandim) 0621 Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Letkol Inf Fransisco, Minggu (8/4).

Fransisco mengatakan banjir terjadi pada Sabtu (7/4) pukul 18.40 WIB dan evakuasi masih berlangsung saat ini, namun belum banyak diketahui masyarakat.

Jembatan yang menghubungkan Kecamatam Sukamakmur Kabupaten Bogor-Cipanas Kabupaten Cianjur itu sama sekali tidak bisa dilalui untuk sementara waktu.

Dari data sementara, banjir menyebabkan enam rumah dan 13 kendaraan hanyut terbawa derasnya air dari aliran kali Cisarua di lokasi banjir Kampung Cisarua RT04/RW05 Desa Sukawangi Kecamatan Sukamakmur, Kabupaten Bogor.

Saat ini terdapat satu orang korban meninggal dunia atas mana Mari, warga Kampung Cibiting RT01/ RW06 Desa Warga Jaya dan lima korban selamat atas nama Entos, Mista, Amir, Olih, Diman dan Yanto.

Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Klimatologi Bogor, menganalisa kondisi cauca yang terjadi tanggal 7 April 2018 hingga menyebabkan terjadi banjir dan longsor di wilayah Kota dan Kabupaten Bogor.

"Analisis kondisi cuaca ini sebagai peringatan dini, kita harus tanggap dengan kondisi cuaca," kata Kepala BMKG Stasiun Klimatologi Bogor, Budi Suhardi.

Budi menjelaskan analisis kondisi cuaca dinformasikan kepada seluruh pemangku kepentingan terkait seperti BPBD dan lainnya. Laporan analisis tersebut untuk melihat apakah ada korelasinya yang signifikan antara kejadian cuaca terjadap bencana longsor dan banjir yang terjadi di sejumlah titik di wilayah Kota dan Kabupaten Bogor

"Contohnya di Sukamakmur diinformasikan ke kami terjadi banjir bandang di sejumlah titik, seperti di Kampung Arca, dan Kampung Catang," kata Budi.

Masa Peralihan

Berdasarkan laporan analisis kondisi cuaca BMKG menginformasikan Sabtu (7/4) wilayah Bogor mengalami hujan dengan intensitas lebat disertai petir dan angin, terjadi dari pukul 16.00 sampai 20.00 WIB.

Dampak yang ditimbulkan oleh cauca ekstrim tersebut yakni untuk wilayah Kota Bogor terjadi tanah longsor di Jalan Ciwaringin, Kel Cibogor, Kecamatan Bogor Tengah.

Penyebab kejadian dilaporkan karena intensitas hujan cukup besar yang melanda Kota Bogor sejak sore membuat tebingan jalan setapak tergerus oleh air hujan dan mengakibatkan longsor.

Berikutnya kejadian banjir lintasan di Jl Muhajirin, Kelurahan Kebon Pedes, Kecamatan Tanah Sareal. Hujan cukup besar menyebabkan kali Cibalok meluap dan air naik ke pemukiman warga.

Banjir lintasan juga terjadi di wilayah Kampung Bebebk, Kelurahan Kedung Halang, Kecamatan Bogor Utara. Dikarenakan curah hujan tinggi hingga menyebabkan kali Ciliwung meluap.

Sedangkan di wilayah Kabupaten Bogor dilaporkan terjadi banjir bandang di beberapa titik di Desa Sukawangi, Kecamatan Sukamakmur yakni di Kampung Arca dan Kampung Catang Malang.

Selain banjir, juga terjadi longsor di wilayah Puncak, tepatnya di Desa Tugu Utara, merusak sejumlah rumah serta fasilitas umum berupa jembatan penyeberangan.

Baca Juga :
Lomba Mewarnai

Kepala seksi Data dan Informasi BMKG Stasiun Klimatologi Bogor, Hadi Suputra, mengatakan data pengataman cuaca di Stasiun Klimatologi pada tanggal 7 April tersebut terjadi proses konvektif yang cukup kuat. Terjadi penurunan suhu pada pukul 16.00 sampai 17.00 WIB dari 31,1 derajat celcius menjadi 24,8 derajat celcius.

Dengan selisih suhu 05,3 derajat celcius dalam waktu satu jam. Sedangkan kelembapan udara dengan selisih kurang dari 20 persen dengan durasi satu jam.

Ant/P

Penulis : Antara

Komentar

Komentar
()

Top