Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Bencana Alam - Di Demak, Luas Lahan Padi Terkena Banjir 1.657 Ha

Banjir Ancam Produksi Pangan

Foto : istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Pemerintah perlu segera merespons bencana banjir di sejumlah daerah sentra produksi pangan di Pulau Jawa. Di puncak musim hujan awal 2024 ini, beberapa daerah diguyur hujan lebat sehingga beberapa lahan pertanian di Jawa Tengah (Jateng) terendam.

Di Demak, Kementerian Pertanian (Kementan) bergerak cepat melakukan penanganan banjir yang terjadi di Jawa Tengah. Menteri Pertanian, Amran Sulaiman, memberikan bantuan total senilai 30 miliar, dengan rincian benih padi untuk 10.000 hektare, JIT, Asuransi Pertanian (AUTP), pompa, combine harvester, dan traktor untuk tiga kabupaten.

Kepastian ini disampaikan Menteri Pertanian, Amran Sulaiman, saat meninjau lokasi banjir. "Segera kita akan koordinasi dan insya Allah mudah-mudahan bisa cepat surut. Kemudian, untuk sektor pertanian yang ada asuransinya bisa mendapat bantuan," ujar Mentan yang didampingi Bupati Demak, Eisti'anah, melalui keterangan resmi Kementan, Senin (12/2)

Mentan mengatakan berbagai bantuan yang diberikan pemerintah di antaranya pupuk, benih, alsintan dan alat panen lainnya yang dapat mempercepat produksi. Sementara itu, kata Amran, pihaknya juga terus berkoordinasi dengan Kementerian lain untuk segera bergerak menyusutkan genangan air.

Mentan berharap para petani segera mengikuti pendaftaran asuransi agar mendapat jaminan produksi dari pemerintah terutama bagi lahan-lahan pertaniannya yang mengalami musibah banjir maupun puso.

"Nanti, kami koordinasi dengan kementerian, namun mudah-mudahan tanggul ini bisa ditutup dalam lima hari, kemudian kami lihat ini mudah-mudahan dalam 12 minggu bisa panen kami akan beri bantuan mesin satu dua hari akan tiba dan kami minta UPT kami stand by di sini," katanya.

Tak hanya Demak, daerah lainnya yakni Kabupaten Grobogan dan Kudus. Khusus Grobogan, daerah ini terendam banjir akibat meluapnya Sungai Lusi dan Sungai Serang serta jebolnya tanggul Cabean.

Direktur Jenderal Tanaman Pangan Kementan, Suwandi, mengatakan berdasarkan data per 9 Februari 2024, luas terkena banjir pada tanaman padi, baik di Jawa Tengah maupun secara nasional pada musim hujan (MH) 2023/2024 lebih rendah dibandingkan MH 2022/2023 dan juga lebih rendah dibandingkan rerata 5 MH.

Data ini jelas menunjukkan indikasi banjir musim ini jauh lebih kecil dibandingkan dengan musim yang sama sebelumnya. "Kita optimistis produksi pangan kita tetap aman dari dampak banjir. Salah satunya banjir di Grobogan," kata Suwandi.

Dia menambahkan penanganan banjir dilakukan di wilayah terdampak yang menyebabkan massive destructive bagi areal persawahan. Seperti diketahui banjir di beberapa daerah di Provinsi Jawa Tengah, antara lain di Kabupaten Demak terjadi di tujuh kecamatan dengan luas terkena banjir padi 1.657 ha dan jagung 126 ha.

Banjir juga terjadi di Kabupaten Kudus terkena 489 ha pada tanaman padi, cabai, melon, dan kangkung. Dari semua data banjir Demak dan Kudus sebagian besar juga sudah surut tidak tergenang, sehingga banyak pertanaman bisa terselamatkan.

Ada 15 kecamatan yang terdampak banjir dengan total lahan pertanian yang tergenang mencapai 4.745 ha.

Tekan Puso

Kepala Balai Proteksi Tanaman Pangan dan Hortikultura (BPTPH) Provinsi Jawa Tengah, Herawati Prarastiyani, mengatakan banjir yang terjadi saat ini mudah-mudahan tidak akan mengganggu produksi pangan padi di Provinsi Jawa Tengah.

"Upaya untuk menekan puso akibat banjir akan segera dilakukan tergantung hasil pantauan kondisi di lapangan oleh petugas," tuturnya.


Redaktur : Muchamad Ismail
Penulis : Fredrikus Wolgabrink Sabini

Komentar

Komentar
()

Top