Banjarmasin Melanjutkan Program RS-RTLH meski Efesiensi Anggaran
- Pemkot Banjarmasin
BANJARMASIN– Pemerintah Kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan, tetap melanjutkan program bedah rumah atau rehabilitasi sosial rumah tidak layak huni (RS-RTLH) meski di tengah dilakukan efesiensi anggaran 2025.

Ket. Kepala Dinas Sosial Kota Banjarmasin Nuryadi saat menyampaikan program bantuan sosial ke masyarakat di Kelurahan Surgi Mufti Banjarmasin Utara, beberapa waktu lalu.
Doc: ANTARA
"Kita tetap melaksanakan program RS-RTLH tahun ini meski ada efesiensi anggaran, ada enam unit yang rencananya dapat perbaikan," ujar Kepala Dinas Sosial Kota Banjarmasin Nuryadi di Banjarmasin, Rabu (26/3).
Menurut dia, perbaikan rumah tidak layak huni ini dianggarkan satu unitnya sebesar Rp30 juta, yakni untuk perbaikan lantai, dinding dan atap agar lebih layak dihuni.
Disampaikan Nuryadi, jumlah unit rumah yang mendapatkan program RS-RTLH pada APBD murni 2025 ini memang masih minim, diharapkan pada APBD perubahan ditingkatkan.
"Karena masih banyak rumah warga yang perlu dibantu untuk menjadikannya layak huni dan sehat," ujarnya.
Tentunya dengan syarat utama, ungkap Nuryadi, rumah yang mendapatkan program RS-RTLH merupakan hak milik dan tidak berada ditempat yang dilarang seperti di atas sungai.
Menurut dia, program ini telah berjalan sejak 2010 dengan total unit rumah yang telah diperbaiki hingga 2024 ini sebanyak 2.319 rumah.
Anda mungkin tertarik:
"Tahun 2024 lalu ada sebanyak 64 rumah yang mendapatkan program RS-Rutilahu dari APBD Kota Banjarmasin," ujarnya.
Dikatakan Nuryadi, program bedah rumah warga tidak layak huni ini juga ada bersumber dari pemerintah provinsi dan pemerintah pusat.
"Yang kita usulkan ratusan unit rumah, semoga dapat perhatian pemerintah provinsi dan pusat, karena ini juga untuk mengatasi kawasan kumuh," ujarnya.
Program bantuan sosial pada 2025 ini selain bedah rumah, juga disalurkan bantuan rasko (beras Kota), sembako untuk keluarga fakir miskin (fakmis) dan pelatihan maupun bantuan wira usaha baru (WUB).