Bangunan Kuno di Irak Dihancurkan oleh Perubahan Iklim
Sisa istana dari peradaban kuno Mesopotamia di Kota Babilonia, sekarang Irak. Saat ini situs ini mengalami kerusakan akibat meningkatnya kadar garam.
Temperatur musim panas mencapai 50 derajat Celsius (122 derajat Fahrenheit) sering melanda Irak di mana kekeringan telah mengeringkan area pertanian, mendorong para petani dan penggembala pergi ke kota-kota yang padat.
"Badai pasir menjadi lebih sering, angin menjadi lebih berdebu dan suhu meningkat," kata Jaafar al-Jotheri, profesor arkeologi di Universitas Al Qadisiyah Irak.
"Tanah menjadi lebih rapuh dan terfragmentasi karena kurangnya vegetasi dan akar," jelasnya.
Karena semakin banyak petani yang meninggalkan pedesaan, "tanah mereka tertinggal dan terbengkalai dan tanahnya menjadi lebih mudah terkena angin".
Angin mengambil "lebih banyak fragmen sedimen yang mencapai situs arkeologi", kata Jotheri, menambahkan bahwa "pasir dan lumpur menyebabkan pelapukan fisik dan disintegrasi bangunan".
Halaman Selanjutnya....
Redaktur : Lili Lestari
Komentar
()Muat lainnya