Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Social Designee

Bangun Kreativitas untuk Ciptakan Inovasi

Foto : istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

Kreativitas menjadi ujung tombak untuk memecahkan masalah dan melahirkan inovasi. Sayangnya, meskipun telah mamasuki era industri kreatif, penguasaan kreativitas warga masih tergolong minim. Social Designee, komunitas sosial berbasis kreativitas berupaya memberikan solusi terhadap masalah yang terjadi di masyarakat dengan metode kreatif.

Berdasarkan Global Creativily Index 2015, Indonesia berada pada peringkat 115 dari 139 dalam segi kreativitas. Kondisi tersebut dapat dikatakan memprihatikan lantaran Indonesia telah memasuki era industri kreatif. Kreativis bukanlah sekedar karya untuk memenuhi nilai sekolah maupun karya yang mengundang decak kagum.

Dalam arti yang lebih luas, kreativitas mampu memberikan solusi bakan inovasi pada kehidupan. "Minimnya kreativitas berakibat pada rendahnya kemampuan memecahkan masalah dan melahirkan inovasi," ujar Ryan Sucipto, pendiri Komunitas Social Designee melalui aplikasi komunikasi, Kamis (20/3). Pendapat serupa dikemukakan para guru sekolah yang ditemui di kampung binaan. Mereka juga mengeluhkan minimnya tenaga kreatif di sejumlah sekolah. Akses merupakan salah satu persoalannya. Seperti anak-anak yang tinggal di sejumlah perkampungan di daerah Tangerang, umumnya, mereka belum bisa mendapatkan pendidikan kreatif yang layak di sekolahnya.

Selain itu, kehidupan ekonomi masyarakat yang belum memadai tidak mencukupi untuk membiaya kursus kreativitas. "Mayoritas pendidikan terfokus pada (pelajaran) matematika atau Bahasa Inggris," ujar Ryan. Pada dasarnya, aktivitas kreatif dapat dilakukan dalam beberapa cara. Mural, menggambar, mewarnai, musik maupun permainan kreatif lainnya merupakan sejumlah kegiatan kreativitas yang dapat dilakukan oleh anak-anak. Kegiatan yang tergolong sederhana tersebut dapat mengasah motorik dan kognitif anak-anak selain pelajaran wajib di sekolahnya. Banyak Tantangan Meskipun, materi kreativitas tidak dikenal sebagai materi yang membuat kepala berkerut, selama mengajar di daerah Tangerang, Komunitas Social Designee tidak luput dari tantangan. Setiap kampung memiliki karakteristiknya masing-masing. Ada kampung yang dengan terbuka menerima pelajaran yang diberikan, namun ada kampung yang menutup diri.

"Kampung yang menutup diri, karena mereka masih asing dengan pengajar maupun materi yang diajarkannya," ujar dia.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Sriyono
Penulis : Dini Daniswari

Komentar

Komentar
()

Top