Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Regenerasi Petani | Ada Dua Juta Lima Ratus Petani Milenial yang Harus Diperkuat Perannya

Bangun Ekosistem untuk Milenial

Foto : ISTIMEWA

RACHMAT GOBEL, Wakil Ketua DPR RI

A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Regenerasi petani perlu terus didorong mengingat pertanian memiliki potensi perkembangan besar dan bahkan menjadi salah satu sektor yang mampu tumbuh positif selama pandemi Covid-19. Karena itu, para pemangku kebijakan perlu membangun ekosistem pertanian untuk para milenial supaya tertarik untuk menjadi petani.

"Harus ada solusi terintegrasi. Tak bisa sepotong-sepotong. Jadi, harus membangun ekosistem pertanian dari hulu hingga hilir, dari soal modal dan inovasi teknologi hingga soal diversifikasi produk hilir pertanian," katanya Wakil Ketua DPR RI, Rachmat Gobel, dalam webinar tentang Petani Milenial yang dipantau di Jakarta, Selasa (31/8).

Saat ini, sektor pertanian menghadapi permasalahan terkait sumber daya manusia (SDM). Jumlah petani usia muda relatif berkurang disebabkan rendahnya pendapatan yang diterima. Pada saat bersamaan, usia patani kian menua.

Untuk itu, Gobel mengajak kaum milenial untuk terjun menjadi petani. "Tapi, ajak mereka dengan perspektif masa depan sambil menjadikan dunia pertanian menarik untuk ditekuni sebagai profesi yang atraktif," kata Gobel.

Dia mengatakan pertanian merupakan fondasi ekonomi nasional. Sehingga pertanian merupakan masalah strategis yang harus dijaga. Selain menyerap banyak tenaga kerja, katanya, pertanian dan para petani merupakan penjaga harkat dan martabat bangsa.

Pada kesempatan sama, Wakil Menteri Pertanian, Harvick Hasnul Qolbi, mengajak kaum milenial untuk tidak ragu menjadi petani yang memanfaatkan teknologi dan melakukan sistem pertanian yang modern. "Saya imbau kaum milenial tidak ragu, jangan merasa profesi petani terbelakang. Teknologi pertanian kita sudah mulai meningkat sekali," kata Harvick.

Harvick menepis stigma petani yang identik dengan pekerjaan yang harus berkotor-kotor di ladang dan profesi yang rendah. Wamentan menegaskan bahwa petani modern saat ini sudah banyak yang menggunakan teknologi dan inovasi dalam sistem pertaniannya untuk meningkatkan produktivitas dan kualitas hasil panen.

Dia mengemukakan pertanian merupakan sektor strategis yang memiliki dampak signifikan terhadap perekonomian Indonesia. Harvick menyebut sektor pertanian sebagai penyumbang APBN sebesar 16 persen pada 2020.

Karena itu, lanjut dia, pemerintah melalui Kementerian Pertanian sangat mendorong agar para anak muda kaum milenial memiliki motivasi dan keinginan kuat untuk menjadi petani dalam rangka meningkatkan produktivitas yang berdampak pada perekonomian.

Ketahanan Pangan

Pada kesempatan lain, Staf Khusus Menteri Pertanian bidang Komunikasi Pembangunan Pertanian, Yesiah Ery Tamalagi, mengatakan petani milenial merupakan masa depan ketahanan pangan Indonesia. "Ada dua juta lima ratus petani milenial yang harus terus diperkuat perannya untuk memastikan masa depan ketahanan pangan Indonesia," kata Yesiah, di Palangka Raya, Kalimantan Tengah, Selasa (31/8).

Dia mengatakan Indonesia negara agraris sehingga berpeluang besar dalam mengembangkan potensi pertanian. Untuk itu, para petani milenial juga harus terus memanfaatkan perkembangan dan kemajuan teknologi dalam melaksanakan pertanian.


Redaktur : Muchamad Ismail
Penulis : Muchamad Ismail, Antara

Komentar

Komentar
()

Top