Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Prasarana Udara

Bandara Kertajati Dikeluhkan Pelaku Wisata

Foto : ISTIMEWA
A   A   A   Pengaturan Font

BANDUNG - Operator perjalanan wisata harus berpikir ulang agar paket wisata di Kota Bandung tetap diminati, pasca pemindahan penerbangan dari Husein Sastranegara ke Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) Majalengka per 1 Juli 2019.

Salwa Baraja, salah satu operator pada biro wisata alam di Kota Bandung mengatakan pemindahan penerbangan tentunya akan menambah waktu terbuang bagi wisatawan dengan tujuan utama Kota Bandung.

"Waktu dan jarak adalah hal utama yang menjadi perhitungan wisatawan ke Bandung. Padahal wisata alam di Bandung saat ini sedang ramai-ramainya," kata dia dihubungi Koran Jakarta, Selasa (2/7).

Ia menghitung perjalanan dari BIJB menuju ke Kota Bandung atau sebaliknya diperlukan waktu sekitar 2,5 jam, jika pulang pergi maka akan hilang waktu sekitar lima jam, belum lagi ditambah dengan hilangnya waktu menunggu di bandara.

"Ngaruh banget. Perjalanan dua kali 2,5 jam itu sudah hilang satu siang hanya untuk in and out airport, belum lagi rencana untuk makan atau dinner, makin banyak waktu terbuang," ujarnya.

Selain masalah waktu yang hilang, wisatawan juga lebih menyukai untuk menikmati makan di Kota Bandung karena menunya yang bervariasi. Tawaran untuk makan di sekitar bandara akan sulit diterima, karena makan menjadi salah satu daya tarik wisatawan untuk datang ke Bandung."Apalagi kalau yang datang grup besar menggunakan bus wisata, wasting time banget," ujarnya.

Belum Terlihat

Marketing Komunikasi Manager Four Point by Sheraton Kota Bandung Malinda Dinangrit mengatakan belum terlihat pengaruhnya atas pemindahan penerbangan ke BIJB. "Belum kelihatan , sih. Tampaknya Riska berpengaruh besar karena market kami memang banyak dari Jakarta. Kota lainya mungkin yang terpengaruh," katanya.

Hal senada dikatakan Markom Manager Hotel Dago Interkontinental Dina. Menurut Dina belum ada pembatalan pesana hotel bagi tamu yang hendak menginap di kawasan Dago atau Lembang dan sekitarnya."Mungkin belum kelihatan karena baru 1 Juli . Tapi saya kira pengaruhnya tidak berarti," jelasnya.

Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Jawa Barat Dodi Herlando menyebutkan kunjungan wisatawan asing ke Jawa Barat yang tercatat pada bulan Mei lalu mengalami penurunan 45,52 persen dibandingkan April 2019. Pada April tercatat wisatawan asing yang mendarat dari Bandara Husein Sastranegara mencapai 14.779 orang, sementara Mei turun menjadi sebanyak 8.052 orang. tgh/E-12

Komentar

Komentar
()

Top