Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Bandara I Gusti Ngurah Rai Terapkan Airport Collaborative Decision Making

Foto : Istimewa.

Ilustrasi-Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali

A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - PT Angkasa Pura I (AP1) bersama dengan instansi stakeholder terkait secara resmi mengimplementasikan Airport Collaborative Decision Making (A-CDM) di Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali. Dan penerapan ini baru pertama di bandara-bandara AP I.

Direktur Operasi PT Angkasa Pura I MMA Indah Preastuty menyatakan, implementasi A-CDM akan berkontribusi positif terhadap manajemen operasional penerbangan di bandara.

Dengan kondisi di Bandara I Gusti Ngurah Rai yang sangat padat, sistem ini akan sangat membantu terkait utilisasi kapasitas apron dan runway. Dengan manajemen operasional yang baik, akan sangat memberikan manfaat positif terhadap maskapai penerbangan, utamanya pengaturan slot yang akan lebih optimal.

"Implementasi A-CDM juga akan sangat memberikan dampak positif terhadap optimalisasi fasilitas pendukung penerbangan serta SDM, dikarenakan alur informasi antara stakeholder yang sudah saling terhubung secara optimal," kata Indah dalam keterangan tertulisnya, Minggu (27/8).

Dia menambahkan melalui implementasi A-CDM, AP I bersama stakeholder terkait mulai dari maskapai penerbangan, penyedia jasa navigasi penerbangan (AirNav Indonesia), ground handling, serta instansi lainnya akan berkolaborasi untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas manajemen operasional penerbangan dengan mengedepankan aspek safety, security, services, and compliance (3S+1C).

Menurut Indah, dengan adanya A-CDM ditujukan untuk dapat berkontribusi secara langsung dalam peningkatan arus lalu lintas dan manajemen kapasitas trafik angkutan udara atau Air Traffic Flow and Capacity Management (ATFCM) sehingga dapat meningkatkan ketepatan waktu penerbangan (On-Time Performance atau OTP), mengurangi risiko keterlambatan penerbangan atau delay, serta mengoptimalkan pemanfaatan infrastruktur dan SDM operasional penerbangan.

"Penerapan A-CDM di Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali sebelumnya didahului dengan penandatanganan dokumen perjanjian kerja sama (PKS) dan Supplementary Letter of Operational Coordination Agreement (LOCA) antara AP1 dengan AirNav Indonesia terkait pertukaran data dan informasi dalam rangka implementasi A-CDM," katanya.

AP I, kata Indah, juga telah melaksanakan sosialisasi kepada maskapai penerbangan dan ground handling, pelatihan pengoperasian sistem A-CDM, serta integrasi sistem dengan AirNav. Langkah-langkah persiapan implementasi A-CDM juga melibatkan Kementerian Perhubungan, melalui asistensi yang diberikan oleh Direktorat Navigasi Penerbangan dan Direktorat Bandar Udara.

Dalam dunia penerbangan, A-CDM diatur oleh organisasi penerbangan dunia ICAO melalui ICAO Document 9971. Melalui implementasi A-CDM di bandara, pertukaran data dan informasi terkait penerbangan antar instansi akan berlangsung secara lebih optimal, sehingga akan berdampak positif terhadap kelancaran alur komunikasi antara pengelola bandara dengan penyedia jasa navigasi penerbangan.

"Kami juga menyampaikan apresiasi dan penghargaan kepada seluruh instansi stakeholder terkait atas kolaborasi implementasi A-CDM di bandara AP I. Pada akhirnya, implementasi A-CDM ini ditujukan untuk mewujudkan seamless operation sehingga akan berdampak langsung terhadap peningkatan layanan kepada seluruh pengguna jasa bandara," tutup Indah.


Redaktur : Muchamad Ismail
Penulis : Mohammad Zaki Alatas

Komentar

Komentar
()

Top