Nasional Mondial Ekonomi Daerah Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Balitbang Kemhan Kembangkan Radar yang Bisa Mendeteksi Pesawat Siluman Musuh

Foto : Istimewa.
A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA- Badan Penelitian dan Pengembangan Kementerian Pertahanan (Balitbang Kemhan) bekerja sama dengan Institut Teknologi Bandung (ITB) dan PT LAPI ITB, tengah membuat radar pasif. Radar pasif ini beberapa hari yang lalu telah menjalani uji demo di Pangkalan Halim Perdana Kusuma, Jakarta. Ini radar canggih pendeteksi pesawat musuh buatan dalam negeri.

Menurut Kabid Matra Udara Puslitbang Alpalhan Balitbang Kemhan Kolonel Bambang Edhie, radar pasif merupakan sistem perangkat pendeteksi target. Kerja radar pasif ini pada dasarnya sama seperti radar konvensional.

"Sebagai bagian dari elektronik warfare," kata Kolonel Bambang dalam keterangan tertulisnya yang diterima Koran Jakarta, Minggu (29/11).

Kolonel Bambang menambahkan, radar pasif punya peranan penting dalam sebuah pertahanan Negara. Radar ini berfungsi untuk melakukan deteksi target menggunakan sinyal referensi atau sumber sinyal tertentu. Salah satu kemampuannya, radar ini mampu mendeteksi pesawat siluman (stealth fighter).

"Termasuk mengetahui lokasi sumber sinyal serta melakukan tracking," ujarnya.

Lalu, apa saja keunggulan dari radar pasif ini? Mengutip situs defense studies, salah satu keunggulan dari radar pasif adalah mampu mendeteksi target di udara yang memancarkan gelombang elektromagnetik secara 3 dimensi dengan jarak jangkau sampai + 400 km. Namun, ini tergantung kekuatan sinyal gelombang elektromagnetik yang dipancarkan. Keunggulan lainnya, radar Pasif juga mampu mendeteksi target atau sumber emisi di lautan atau daratan. Sehingga perolehan data ini juga dapat dimanfaatkan oleh TNI AL dan TNI AD.

Radar pasif tidak memancarkan sinyal. Meski begitu, radar ini memiliki sensitifitas tinggi. Sehingga mampu melacak target yang memancarkan sinyal. Radar Pasif juga dibekali kemampuan untuk mendeteksi frekuensi gelombang elektronik yang sangat lebar.

Dengan kemampuan ini, radar pasif bisa mendeteksi gelombang elektromagnetik mulai dari yang dipancarkan oleh pemancar radio lokal, dan seluruh gelombang yang dipancarkan atau diterima oleh pesawat maupun UAV seperti komunikasi, data link, radar altimeter, radar cuaca, early warning radar, peralatan navigasi, transponder IFF, GPS, ADSB atau Automatic Dependent Surveillance Broadcast. Kecanggihan inilah yang membuat radar pasif mampu mengendus keberadaan pesawat siluman.

Radar pasif juga, punya kehandalan lain. Tahan terhadap jammer, sehingga

tidak mudah terlacak, atau posisinya sukar dideteksi secara elektronik. Kenapa begitu, karena radar pasif tidak memancarkan sinyal. Maka, radar pasif ini sangat cocok untuk mengawasi wilayah perbatasan. Bagi Indonesia, yang merupakan negara kepulauan, yang perbatasannya terbentang begitu luas dan panjang, memiliki radar pasif sangat mendesak. Radar ini bisa menjadi bagian dari sistem deteksi pertahanan udara nasional. Jajaran Komando Pertahanan Udara Nasional (Kohanudnas), sangat memerlukan radar pasif ini. ags/N-3


Redaktur : Marcellus Widiarto
Penulis : Agus Supriyatna

Komentar

Komentar
()

Top