Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Larangan Mudik

Bali Perkuat Pariwisata Lokal

Foto : ANTARA/Nyoman Hendra Wibowo

Petugas keamanan memantau situasi ruang tunggu keberangkatan bus di Terminal Tipe A Mengwi, Badung, Bali, Jumat (7/5/2021). Terminal terbesar di Bali itu dibuka terbatas bagi penumpang bus yang dikecualikan yakni orang yang memiliki kepentingan untuk bekerja, perjalanan dinas, mengunjungi keluarga sakit, kunjungan duka dikarenakan anggota keluarga meninggal, perjalanan ibu hamil dan kepentingan non mudik lainnya dengan wajib mengantongi surat keterangan sehat bebas COVID-19.

A   A   A   Pengaturan Font

DENPASAR - Dinas Pariwisata Provinsi Bali mendukung langkah pemerintah pusat yang melarang mudik untuk mencegah penyebaran Covid-19. Solusinya, Bali mengincar wisatawan lokal dengan penerapan protokol kesehatan (prokes) secara ketat.
Kadis Pariwisata Bali, Putu Astawa di Denpasar, Jumat (7/5), mengatakan larangan mudik dan penyekatan yang dilakukan sejumlah aparat di pintu masuk Pulau Dewata sudah tentu berdampak pada sepinya wisatawan selama Lebaran.
"Aturan penyekatan tersebut berdampak pada penerbangan sepi hingga jumlah wisatawan berkurang. Kami memahami tujuan larangan mudik untuk mencegah penularan Covid-19," ujar Putu Astawa.
Oleh karena itu, langkah untuk tetap menggeliatkan perekonomian sektor pariwisata Bali saat libur Lebaran adalah fokus pada pasar wisatawan lokal. Semua tetap dengan prokes ketat seperti masker dan mencegah kerumunan.
"Meski dibuka untuk wisatawan lokal, kami minta para pelancong di Bali tetap menjaga prokes agar tidak menimbulkan klaster penyebaran Covid-19," katanya. Dia menyasar pasar lokal untuk mempertimbangkan pemulihan ekonomi pada sektor pariwisata selama libur Lebaran.
Selain fokus pemulihan ekonomi pariwisata, Dinas Pariwisata Bali telah berkoordinasi dengan pemerintah pusat, agar beberapa pertemuan MICE dapat dilakukan di Pulau Dewata. Ini bisa membantu perkembangan pertumbuhan ekonomi.
"Saat ini, selain memfokuskan wisatawan, Bali juga sedang fokus pengamanan masalah penyebaran Covid-19. Hal ini dilakukan guna mempersiapkan pembukaan wisatawan mancanegara kelak," kata Putu Astawa.

Tiga Gili
Sebelumnya, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf), Sandiaga Salahuddin Uno, memastikan eksistensi pariwisata di kawasan tiga gili di Kabupaten Lombok Utara, Nusa Tenggara Barat kembali menggeliat di masa pandemi Covid-19.
"Kami berkomitmen untuk bangkitkan dan pulihkan pariwisata di Gili dengan beberapa program yang dapat langsung dirasakan masyarakat," ujar Sandiaga Uno di Gili Trawangan. Menurutnya, dibutuhkan komitmen untuk membangkitkan dan pulihkan pariwisata di Gili. Dengan demikian, bila kelak saat pintu dibuka pada tanggal 17 Mei, wisatawan dapat berkunjung dengan tetap menerapkan prokes.
Strateginya antara lain memperbanyak event yang diminati wisatawan dalam negeri untuk mengganti selama ini fokus pada wisatawan mancanegara. Padahal masih banyak wisatawan Nusantara yang belum tersentuh.
Upaya lain, akan dibangun interkoneksi travel. Sebab Gili merupakan zona hijau sehingga dapat diinterkoneksikan dengan zona hijau lain seperti Sanur, Bali. Bisa juga membangun kerja sama untuk menjual paket wisata agar bisa menjadi alternatif sementara saat pandemi. Ant/G-1


Redaktur : Aloysius Widiyatmaka
Penulis : Aloysius Widiyatmaka

Komentar

Komentar
()

Top