Nasional Mondial Ekonomi Daerah Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Perang Dagang

Balas AS, Tiongkok Akan Kenakan Tarif Impor Produk AS

Foto : AFP/Mandel NGAN

SANKSI DAGANG - Presiden AS Donald Trump menandatangani sanksi perdagangan kepada Tiongkok di Washington DC, AS, Kamis (22/3) waktu setempat.

A   A   A   Pengaturan Font

BEIJING - Tiongkok berencana membalas langkah Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump, dengan mempertimbangkan pemberlakuan tarif bea masuk untuk berbagai produk AS senilai tiga miliar dollar AS (40 triliun rupiah).

Daftar produk AS yang bisa dikenakan bea masuk di Tiongkok, antara lain daging babi, minuman anggur, buah, dan kacang-kacangan, serta pipa baja antikarat (stainless steel), dan lain-lain.


Meski begitu, Tiongkok menyerukan agar AS tidak mengarahkan hubungan perdagangan kedua negara ke "wilayah yang berbahaya". Beijing berharap AS akan kembali menarik diri "dari ambang" perang dagang.


Pada Kamis (22/3), pemerintah AS mengumumkan rencana memberlakukan tarif hingga 60 miliar dollar AS (sekitar 826 triliun rupiah) terhadap berbagai barang yang diimpor dari Tiongkok dan membatasi investasi negara itu di AS.

Langkah ini disebut merupakan pembalasan terhadap dugaan pencurian kekayaan intelektual oleh Tiongkok sejak beberapa tahun lalu.


Menanggapi hal itu, Kementerian Perdagangan Tiongkok, Jumat (23/3), mengatakan kerja sama ekonomi adalah satu-satunya pilihan yang tepat untuk kedua negara. Mereka mendesak AS untuk menangani masalah melalui dialog dan menghindari akibat buruk jangka panjang terhadap hubungan kedua negara.


Meski demikian, Tiongkok berencana untuk mengambil dua langkah pengenaan tarif sekaligus sebagai pembalasan, yakni tarif cukai 15 persen untuk 120 barang senilai hampir satu miliar dollar AS atau 13,5 triliun rupiah terhadap produk seperti buah segar, kacang, dan minuman anggur.

Selain itu, tarif cukai 25 persen untuk delapan barang senilai hampir dua miliar dollar AS atau 27 triliun rupiah, termasuk berbagai produk aluminium.


Langkah pertama akan diberlakukan jika AS tidak mencapai kesepakatan perdagangan. Langkah kedua diambil setelah evaluasi lebih lanjut pada tarif bea masuk AS. Tiongkok mengatakan meski tidak menginginkan perang dagang, negeri itu tidak takut melakukannya.


Pengecualian Tarif


Sementara itu, AS akan membebaskan Uni Eropa dan negara sekutunya dari tarif impor baja dan aluminium untuk sementara waktu demi mencegah terjadinya perang dagang dengan negara-negara aliansi utamanya. Sebab, target utama penetapan tarif oleh pemerintah Trump adalah Tiongkok.


Perwakilan Perdagangan AS, Robert Lighthizer, mengatakan kepada Komite Pembelanjaan Senat bahwa pemerintahan Trump sementara waktu menghindarkan beberapa negara "yang memenuhi kriteria tertentu" dari tarif impor saat mereka bernegosiasi dengan AS.


Selain UE, lanjut Lighthizer, mereka yang dibebaskan adalah Argentina, Australia, Brasil, dan Korea Selatan. Presiden Donald Trump sudah memberikan pengecualian ke Meksiko dan Kanada ketika ia menandatangani tarif awal bulan ini.


Para pemimpin Uni Eropa pun segera bereaksi. Mereka meminta agar pembebasan sementara dari bea impor baja dan aluminium dibuat permanen.

Pasalnya, pemerintah AS ternyata hanya memberikan waktu pengecualian selama 40 hari. Setelah itu, blok Uni Eropa akan terkena tarif impor tersebut. AFP/gma/WP

Penulis : AFP

Komentar

Komentar
()

Top