Bakamla Butuh Sumber Daya yang Besar untuk Hadapi Kompleksitas Masalah dan Tingginya Ancaman

JAKARTA - Badan Keamanan Laut Republik Indonesia (Bakamla RI) membutuhkan sumber daya yang besar. Hal tersebut disebabkan Bakamla menghadapi kompleksitas dan dinamika ancaman yang tinggi serta ditambah wilayah laut yang luas.

"Bakamla membutuhkan sumber daya yang besar sehingga organisasi pun sudah seyogyanya menjadi besar mengikuti tuntutan tugas, fungsi, dan kewenangannya," kata Kepala Bakamla RI Laksdya TNI Aan Kurnia, dalam keterangannya di Jakarta, Kamis (2/6).

Laksdya Aan Kurnia menambahkan, Bakamla telah mengusulkan konsep pengembangan organisasi Bakamla RI kepada Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Kemenpan RB). Usulan itu juga telah disampaikan dalam pertemuan dengan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menpan RB) Tjahjo Kumolo kemarin.

"Usulan konsep pengembangan organisasi Bakamla RI ini guna mendukung tugas Bakamla RI di masa depan," katanya.

Menurut Aan, setelah diterbitkannya Peraturan Pemerintah Nomor 13 tahun 2022 tentang Penyelenggaraan Keamanan Keselamatan dan Penegakan Hukum di Wilayah Perairan Indonesia dan Wilayah Yuridiksi Indonesia, Bakamla RI memiliki tantangan tugas yang besar. Tugas Bakamla RI antara lain sebagai koordinator penyusunan kebijakan nasional bidang Kamla, merencanakan patroli Kamla nasional dan integrasi sistem informasi. "Serta melaksanakan monitoring evaluasi penegakan hukum di laut," ujarnya.
Halaman Selanjutnya....