Nasional Mondial Ekonomi Daerah Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Bahaya kalau Benar Terjadi! Arab dan Afrika Teriak, Menteri Keuangan Sri Mulyani Ikut Serukan Antisipasi Risiko Fatal Ini Akibat Perang Rusia - Ukraina, Ada Apa?

Foto : REUTERS/Evelyn Hockstein

Menteri keuangan Sri Mulyani

A   A   A   Pengaturan Font

UNICEF bahkan memperingatkan kemungkinan naiknya biaya makanan terapeutik untuk anak-anak kurang gizi hingga 16 persen selama enam bulan ke depan karena perang di Ukraina dan gangguan terkait pandemi.

Menurut PBB, negara-negara Afrika mengimpor 44 persen gandum mereka dari Rusia dan Ukraina antara 2018 dan 2020. Bank Pembangunan Afrika telah melaporkan kenaikan 45 persen dalam harga gandum di benua itu.

"Afrika tidak memiliki kendali atas produksi atau rantai logistik dan sepenuhnya bergantung pada situasi ini," kata Presiden Senegal Macky Sall, ketua Uni Afrika, yang mengatakan dia akan melakukan perjalanan ke Rusia dan Ukraina untuk membahas kesengsaraan harga.

Begitu juga dengan Timur Tengah. Lebanon misalnya, negara yang sudah bertahun-tahun mengalami krisis utang dan inflasi itu diketahui mengimpor 60 persen gandumnya dari Rusia dan Ukraina. Begitu juga Mesir yang dilaporkan mengimpor 80 persen gandumnya juga dari kedua negara tersebut.

Alhasil, beberapa negara berpendapatan menengah ke bawah telah melaporkan terjadinya inflasi tinggi akibat krisis pangan. Bank Dunia sendiri dalam laporannya yang diterbitkan pada April, menuturkan kenaikan harga pangan global baru-baru ini menjadi rekor sejak 2008. Biaya pangan berbagai negara diprediksi akan meningkat sebesar 22,9 persen pada tahun ini akibat kenaikan harga gandum yang meroket sebesar 40 persen.


Editor : Fiter Bagus
Penulis : Suliana

Komentar

Komentar
()

Top