Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Badan PBB Optimistis Indonesia Mampu Manfaatkan Bonus Demografi

Foto : ANTARA/Sean Filo Muhamad

Representatif UNFPA untuk Indonesia Hassan Mohtashami (kanan) dan Kepala BKKBN RI Hasto Wardoyo (kiri) dalam kegiatan Peringatan Hari Kependudukan Dunia di Serang, Senin (29/7/2024).

A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Dana Penduduk Perserikatan Bangsa-Bangsa atau United Nations Population Fund (UNFPA) optimistis Indonesia mampu memanfaatkan bonus demografi untuk bisa menjadi negara maju di masa depan.


"Indonesia saat ini memiliki mayoritas populasi dalam usia kerja untuk dapat menciptakan kekayaan dan kemakmuran bagi Indonesia," kata Representatif UNFPA untuk Indonesia Hassan Mohtashami dalam Peringatan Hari Kependudukan Dunia di Serang, Senin (29/7).

Hassan menyebut kondisi ini merupakan keuntungan yang harus dimaksimalkan oleh negara, sebab sejumlah negara maju di dunia pada saat ini memasuki era aging population, atau penuaan penduduk.

Ia juga menyebutkan saat ini Pemerintah Indonesia telah melakukan berbagai hal baik di bidang kependudukan, salah satunya dalam bidang data kependudukan inklusif yang sesuai dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs).

"Laporan UNFPA menunjukkan hanya kurang dari tiga dari 10 negara anggota PBB yang memiliki data lengkap terkait semua indikator SDGs," ujarnya.

Menurut Hassan, Indonesia bisa menjadi empat besar negara dengan pendapatan tertinggi di dunia, selama keadaan bonus demografi ini juga dibarengi dengan arah kebijakan yang jelas

Untuk bisa menjadi negara maju, lanjut dia, hal-hal baik yang diwariskan oleh pemerintahan yang sekarang harus bisa dijaga dan dikembangkan oleh pemerintahan selanjutnya, bahkan hingga 30 tahun yang akan datang.

"Kalau Indonesia mempraktikkan secara terus menerus, apa yang dilakukan selama 10-12 tahun terakhir, kami merasa tidak ragu bahwa Indonesia memiliki kapasitas untuk bisa menjadi negara maju. Anda hanya perlu memastikan prospek, visi, dan legacy kepemimpinan saat ini untuk dapat dirasakan hingga 10-20-30 tahun ke depan," tegasnya.

Sementara, Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) RI Hasto Wardoyo mengatakan kondisi Indonesia pada saat ini mirip dengan kondisi Jepang pada 1950 yang lalu, yang membawa negara tersebut melejit menjadi negara maju pada 1970.

Sementara, lanjutnya, hal yang sama juga terjadi dengan Hongkong pada 1982, Singapura pada 1991, serta Korea Selatan pada 2000.

Untuk itu, Hasto mengajak seluruh pihak untuk tidak takut dalam berjuang dan bersusah payah bersama-sama di masa-masa seperti ini, guna mencapai Indonesia Emas 2045.

"Maka Indonesia juga harus melejit, meskipun kita cukup banyak tantangan. Ayo kita cemas bareng, baru nanti emas. Kalau kita sekarang tidak cemas, maka kita nanti akan seperti katak dalam tempurung," ucap Hasto Wardoyo.

Redaktur : Lili Lestari
Penulis : Antara

Komentar

Komentar
()

Top