Ayo Wujudkan Perdamaian, Spanyol Ulangi Seruan Gencatan Senjata Segera di Gaza
Arsip - Perdana Menteri Spanyol Pedro Sanchez.
Foto: ANTARA/AnadoluMadrid - Perdana Menteri Spanyol mengulangi lagi seruannya agar gencatan senjata segera dilakukan di Gaza dan Lebanon.
Dia juga menyerukan agar "lingkaran kekerasan" diakhiri karenahanya membawa "kematian dan kehancuran."
Pada sebuah acara di Madrid pada Kamis, Pedro Sanchez mengatakan bahwa integritas wilayah, kedaulatan negara, pelindungan warga sipil, dan masuknya bantuan kemanusiaan adalah prinsip dasar hidup berdampingan secara damai di antara bangsa-bangsa.
Menyinggung konflik di Timur Tengah, khususnya di Lebanon dan Gaza, Sanchez menegaskan pentingnya semua pihak bertindak secara bertanggung jawab. Dia juga menekankan bahwa eskalasi harus dihindari dengan segala cara.
Sanchez mengingatkan kembali bahwa Spanyol mengecam serangan Hamas pada 7 Oktober, serangan Israel ke Gaza dan Lebanon, serta serangan rudal Iran terhadap Israel.
"Kami sekali lagi menyerukan gencatan senjata segera di Gaza dan Lebanon, serta penghormatan terhadap hukum internasional untuk mengakhiri kekerasan yang hanya menyebabkan kematian dan kehancuran," katanya.
Sanchez menyatakan bahwa 1,2 juta orang terpaksa meninggalkan rumah mereka karena serangan Israel di Lebanon.
Dia mengatakan bahwa pemerintahan Spanyol juga menyerukan diplomasi ketimbang perang untuk mencapai perdamaian dan keamanan di kawasan tersebut.
Spanyol sebelumnya mengumumkan bahwa mereka mengirim dua pesawat militer ke Beirut, ibu kota Lebanon, untuk mengevakuasi sekitar 500 warga negaranya.
Ketegangan di kawasan itu terus meningkat sejak serangan brutal Israel di Jalur Gaza, yang telah menewaskan hampir 41.700 warga Palestina, sebagian besar perempuan dan anak-anak, menyusul serangan Hamas pada Oktober tahun lalu.
Konflik tersebut menyebar ke Lebanon, di mana Israel melancarkan serangan mematikan yang telah menewaskan 1.928 orang dan melukai hampir 9.300 lainnya sejak 23 September.
Masyarakat internasional telah memperingatkan bahwa serangan Israel di Lebanon bisa menyulut konflik Gaza menjadi perang yang lebih luas di Timur Tengah.
Redaktur: Marcellus Widiarto
Penulis: Antara
Tag Terkait:
Berita Trending
- 1 Pemeintah Optimistis Jumlah Wisatawan Tahun Ini Melebihi 11,7 Juta Kunjungan
- 2 Dinilai Bisa Memacu Pertumbuhan Ekonomi, Pemerintah Harus Percepat Penambahan Kapasitas Pembangkit EBT
- 3 Permasalahan Pinjol Tak Kunjung Tuntas, Wakil Rakyat Ini Soroti Keseriusan Pemerintah
- 4 Dorong Sistem Pembayaran Inklusif, BI Hadirkan Tiga Layanan Baru BI-Fast mulai 21 Desember 2024
- 5 Sabtu, Harga Pangan Mayoritas Turun, Daging Sapi Rp131.990 per Kg
Berita Terkini
- Ruben Amorim Tetap Yakin Periode Buruk MU Bakal Segera Berakhir
- Perayaan Natal Nasional 2024 Digelar di GBK Usung Tema “Marilah Sekarang Kita Pergi ke Bethlehem”
- Pemda Diimbau Waspadai Kenaikan Harga Komoditas Jelang Nataru
- Sejak Posko Dibuka, KAI Commuter Catatkan 4 Juta Pengguna Selama Empat Hari Angkutan Nataru 2024
- Kemensos Gerak Cepat Salurkan Bantuan Senilai Rp1,8 Miliar untuk Korban Banjir Makassar