Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Ayo Perkuat Sinergi, Peneliti: Penguatan Posyandu Kunci Penting Pencegahan Stunting

Foto : ANTARA/Dokumentasi Pribadi

Epidemiologi dan Peneliti Pusat Riset Kesehatan Masyarakat Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Masdalina Pane.

A   A   A   Pengaturan Font

Jakarta - Peneliti Pusat Riset Kesehatan Masyarakat Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Masdalina Pane mengatakan bahwa penguatan posyandu di seluruh daerah merupakan salah satu kunci penting dalam upaya penurunan prevalensi kekerdilan ataustunting.

"Penguatan posyandu menjadi upaya strategis dalam program penurunan prevalensistunting," kata Masdalina Pane dihubungi di Jakarta, Jumat.

Kepala Bidang Pengembangan Profesi Perhimpunan Ahli Epidemiologi Indonesia (PAEI) itu menjelaskan, penguatan posyandu dapat dilakukan dengan cara makin mendekatkan posyandu ke masyarakat.

Dia juga mengatakan bahwa keberadaan posyandu sangat efektif karena menjadi garda terdepan dalam upaya mendukung optimalisasi tumbuh kembang balita.

"Selain dapat menjadi tempat pemeriksaan pertama bagi balita, pemantauan tumbuh kembang anak hingga pemberian vaksinasi di mana semuanya mendukung upaya pencegahanstuntingpada balita," katanya.

Pane menambahkan bahwa edukasi dan sosialisasi mengenai pentingnya pencegahanstuntingkepada masyarakat, khususnya para orang tua juga dapat dilakukan di posyandu.

"Dengan terus memperkuat peran posyandu diharapkan akan mendukung upaya mewujudkan generasi emas dan berkualitas. Ketika seorang anak diperiksa di posyandu diketahui mengalami permasalahan dalam tumbuh kembangnya maka bisa langsung ditindaklanjuti," katanya.

Sementara itu, ahli epidemiologi lapangan dari Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) dr Yudhi Wibowo mengatakan bahwa keberadaan posyandu perlu terus dioptimalkan karena berperan penting dalam upaya penurunan prevalensi kekerdilan ataustunting.

"Posyandu berperan penting, salah satunya untuk melakukan deteksi dini terkait kondisi kesehatan dan tumbuh kembang anak melalui buku kesehatan ibu dan anak atau buku KIA," kata Yudhi.

Sementara itu, Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK) mengingatkan bahwa program penurunan prevalensi kekerdilan ataustuntingmemerlukan komitmen kuat dari seluruh pimpinan daerah.

Deputi Bidang Koordinasi Peningkatan Kualitas Kesehatan dan Pembangunan Kependudukan Kemenko PMK Agus Suprapto mengatakan salah satu hal prioritas yang perlu dilakukan pemda dalam penurunanstuntingadalah komitmen dan konsistensi yang kuat dari pimpinan daerah.


Redaktur : Marcellus Widiarto
Penulis : Antara

Komentar

Komentar
()

Top