Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Kemandirian Pangan | Pada 2022, BPS Catat Terjadi Surplus Beras sekitar 1,7 Juta Ton

Awasi Ketat Impor Beras

Foto : ANTARA/AMPELSA

BONGKAR MUATAN | Buruh pelabuhan menurunkan beras impor asal Vietnam dari kapal kargo di Pelabuhan Malahayati, Kabupaten Aceh Besar, Aceh, Kamis (5/1). Perum Bulog mengimpor sebanyak 500.000 ribu ton beras asal Vietnam yang didatangkan secara bertahap sampai Februari 2023 dan sebanyak 200.000 ton di antaranya sudah tiba pada akhir tahun 2022 untuk pemenuhan stok cadangan beras pemerintah (CBP).

A   A   A   Pengaturan Font

Sebelumnya, pemerintah mengimpor 500 ribu ton beras demi memperkuat stok Cadangan Beras Pemerintah (CBP) yang ditargetkan sebanyak 1,2 juta ton pada akhir 2022. Dengan tambahan beras impor tersebut, diharapkan dapat memenuhi kebutuhan selama Januari-Februari 2023 yang secara kalkulasi neracanya masih defisit.

Data BPS

Sementara itu, pengamat bidang pertanian Prof Pantjar Simatupang menegaskan data Badan Pusat Statistik (BPS) harus dipercaya bahwa Indonesia berhasil mewujudkan surplus beras 2022. Menurutnya, BPS sebagai satu-satunya otoritas data statistik.

"Dari laporan BPS kan begitu, produksi beras kita pada 2022 surplus lebih kurang 1,7 juta ton. Lalu tahun lalu kan ada survei cadangan beras yang juga dilakukan BPS, stok beras kita di akhir Juni 9,71 juta ton. Bulan Juli sampai Desember memang musim paceklik, tapi menurut data KSA (kerangka sampling area,-red) BPS, produksi beras kita mencapai 13,34 juta ton. Kalau ditambahkan stok pada akhir bulan Juni 9,71 juta ton maka ketersediaan pasokan beras selama Juli sampai Desember mencapai 25,05 juta ton. Itu ketersediaan beras yang sangat banyak" ujar Pantjar.

Dia menjelaskan setiap tahun, BPS merilis kinerja produksi padi dan beras nasional dan sejak 2018, hasilnya selalu surplus beras. "Kan sekarang prinsipnya satu data, komandonya di BPS, jadi data BPS dong yang dipakai, bukan data lain," terangnya.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Muchamad Ismail
Penulis : Fredrikus Wolgabrink Sabini

Komentar

Komentar
()

Top