Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Proyeksi Ekonomi

Awal 2018, Konsumsi Domestik Berisiko Melemah

Foto : ISTIMEWA
A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Dana Moneter Internasional (IMF) memangkas proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia pada triwulan pertama 2018 menjadi 5,2 persen dari perkiraan awal pada April lalu sebesar 5,3 persen. Revisi didasarkan pada pertimbangan rendahnya investasi dan risiko pelemahan konsumsi domestik akibat dampak kenaikan inflasi.

Ketua Kajian Wilayah Departemen Asia Pasifik IMF, Ranil Salgado, di Jakarta, Selasa (25/7), mengatakan koreksi prediksi pertumbuhan Indonesia tersebut juga berlaku di kelompok ASEAN 5 lain, yakni Malaysia, Filipina, Thailand, dan Vietnam, serta kelompok negara eksportir komoditas.

Meskipun dikoreksi, namun IMF menilai pertumbuhan Indonesia hingga memasuki Q2 2017 masih positif di angka lima persen dibandingkan 2016 lalu, yakni 4,9 persen. "Untuk Indonesia, makroekonomi masih positif. Dengan membaiknya harga beberapa komoditas, PDB riil tumbuh lima persen yang utamanya dipengaruhi netto ekspor yang naik," kata Salgado.

IMF juga menggarisbawahi beberapa risiko yang harus diantisipasi, antara lain investasi asing yang masih rendah sehingga diperlukan kebijakan dan insentif yang menarik penanam modal, serta tingkat inflasi yang akan mempengaruhi daya beli masyarakat menengah ke bawah.

"Tingkat inflasi masih dalam batas target pemerintah, 3-5 persen, tapi pemerintah perlu menyiapkan jaring pengaman sosial yang lebih baik terkait kenaikan harga listrik," kata Salgado. Selain itu, IMF mengingatkan perlunya formulasi yang berorientasi jangka menengahpanjang untuk meningkatkan pendapatan pajak negara.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Muchamad Ismail
Penulis : Vitto Budi, Antara

Komentar

Komentar
()

Top