Nasional Mondial Ekonomi Daerah Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Penelitian Luar Angkasa

Awak Boeing Starliner Tiba di ISS setelah Atasi Kesulitan Merapat

Foto : AFP/HANDOUT/NASA

Tangkapan layar dari NASA ini menunjukkan astronot Suni Williams (kanan) dan Butch Wilmore (tengah) saat berada di ISS setelah Boeing Starliner berlabuh, Kamis (6/6).

A   A   A   Pengaturan Font

WASHINGTON - Kapsul Boeing Starliner yang membawa astronaut pertamanya pada hari Kamis (6/6), berlabuh di Stasiun Luar Angkasa Internasional atau International Space Station (ISS) setelah mengatasi tantangan tak terduga yang timbul dari kegagalan fungsi pendorong dan kebocoran helium.

Pesawat ruang angkasa yang dijuluki "Calypso" ini bertemu dengan laboratorium orbital pada pukul 13.34 waktu setempat (17.34 GMT) di atas Samudera Hindia bagian selatan, memungkinkan rekan awaknya Butch Wilmore dan Suni Williams untuk masuk beberapa saat kemudian.

"Kami siap untuk mulai bekerja," kata Wilmore, sementara Williams menampilkan tarian kecil untuk merayakan kedatangannya, yang ketiga kalinya berada di ISS bagi kedua mantan pilot uji Angkatan Laut AS itu.

Dikutip dari Yahoo News, docking atau proses berlabuh tertunda lebih dari satu jam setelah beberapa pendorong Starliner yang memberikan manuver yang baik pada awalnya gagal bekerja, memaksa para astronaut melakukan "api panas" untuk mengaktifkannya.

"Menurut saya, Starliner membuat kami bekerja lebih keras untuk bisa berlabuh," kata Manajer Program Kru Komersial National Aeronautics and Space Administration (NASA), Steve Stich, kepada wartawan, seraya menjelaskan tim darat sekarang harus bekerja untuk memahami masalah yang muncul selama penerbangan.

Wilmore dan Williams adalah kru pertama yang menerbangkan Starliner, yang diharapkan dapat disertifikasi oleh Boeing dan NASA untuk perjalanan reguler ke ISS, peran yang telah dipenuhi SpaceX selama empat tahun terakhir.

Tertunda Lama

Pesawat ruang angkasa itu lepas landas dari Florida dengan menggunakan roket United Launch Alliance Altas V pada hari Rabu setelah bertahun-tahun tertunda dan ada kekhawatiran akan keselamatan, serta dua upaya peluncuran yang baru-baru ini dibatalkan karena para astronaut sudah terikat di dalam dan siap berangkat.

Sebelum diluncurkan, diketahui ada satu kebocoran helium yang berdampak pada Starliner. Meskipun tidak mudah terbakar, helium memberikan tekanan pada sistem propulsi. Namun dipastikan kebocoran tersebut terlalu kecil untuk menimbulkan dampak yang besar.

Namun selama penerbangan, dua kebocoran lagi muncul, dan kebocoran lainnya ditemukan setelah total empat kali merapat. Hal ini membuat kemungkinan besar terjadi masalah umum, bukan kesalahan yang hanya terjadi satu kali seperti segel karet yang rusak.

Tim teknik yakin ada lebih dari cukup helium yang tersisa dalam cadangan, dan Starliner tidak akan bocor lagi saat merapat ke ISS.

"Namun, masalah ini harus dipantau dan dipelajari lebih lanjut pada Starliner lain yang sedang dibangun di pabrik Boeing," kata wakil presiden dan manajer program Program Kru Komersial Boeing, Mark Nappi.

"Dan meskipun empat dari lima pendorong yang gagal kemudian dihidupkan kembali, masih belum sepenuhnya dipahami apa yang memicu kesalahan tersebut," kata Stich.

"Masalah tumbuh gigi pada pesawat ruang angkasa baru bukanlah hal yang jarang terjadi," tegasnya.

Program pesawat ulang-alik pada awalnya juga menghadapi masalah yang sama, seperti halnya program Dragon SpaceX pada awal tahun 2010-an, ketika pesawat tersebut hanya berupa pesawat ruang angkasa kargo.

Starliner hanyalah jenis pesawat luar angkasa keenam buatan AS yang menerbangkan astronot NASA, setelah program Merkurius, Gemini, dan Apollo pada tahun 1960-an dan 1970-an, pesawat ulang-alik dari tahun 1981 hingga 2011, dan Crew Dragon SpaceX dari tahun 2020. Amerika Serikat bergantung pada roket Soyuz Russia untuk mencapai ISS antara tahun 2011 dan 2020.


Redaktur : Marcellus Widiarto
Penulis : Selocahyo Basoeki Utomo S

Komentar

Komentar
()

Top