Australia Terancam Resesi Ekonomi Menyusul Korsel dan Singapura
TOKO DI SYDNEY I Pejalan kaki berjalan melewati toko yang bertuliskan “disewakan†di Sydney, Kamis (23/7). Pejabat pemerintah mengatakan ekonomi Australia harus menghadapi resesi untuk yang pertama kalinya dalam hampir tiga dekade terakhir.
Sebagian besar perkiraan defisit berasal dari pengeluaran stimulus besar-besaran yang sengaja digelontorkan untuk menjaga perekonomian tetap bertahan dan mencegah meluasnya depresi ekonomi. Pemerintah Australia setidaknya sudah menggelontorkan sekitar 289 miliar dollar AusÂtralia stimulus ekonomi unÂtuk melindungi negara dan warganya.
Frydenberg menjelaskan stimulus ini umumnya dialoÂkasikan untuk mendukung para pekerja, bisnis, dan para pensiunan.
Akibat wabah ini juga angka pengangguran di Australia melonjak tajam. Sekarang jumÂlahnya mencapai 7,4 persen, tertinggi dalam dua dekade. Angka ini diperkirakan akan naik sampai 9,3 persen pada Desember nanti.
Melihat kondisi yang makin buruk ini, pemerintah AusÂtralia tetap percaya diri memÂperkirakan bahwa ekonomi bisa tumbuh kembali pada kuartal ketiga mengingat pemÂbatasan sosial sudah mulai longgar dan masyarakat sudah mulai kembali bekerja.
Terakhir, Frydenberg memÂperkirakan GDP Australia mampu tumbuh sampai 2,5 persen di tahun 2021 dengan asumsi bahwa pembatasan sosial skala internasional akan dicabut pada bulan Januari. AFP/P-4
Redaktur : Khairil Huda
Komentar
()Muat lainnya