Nasional Mondial Ekonomi Daerah Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Australia Isolasi Negara Bagian Victoria

Foto : AFP/William WEST

Isolasi Gedung - Sejumlah polisi sedang berjaga di luar sebuah gedung hunian di Melbourne pada Senin (6/7) setelah gedung itu diisolasi karena merebaknya klaster wabah virus korona. Selain mengisolasi sejumlah gedung hunian, pemerintah Australia pun mengisolasi seluruh wilayah Negara Bagian Victoria karena lonjakan kasus Covid-19 ini.

A   A   A   Pengaturan Font

MELBOURNE - Pemerintah Australia akan mengisolasi Negara Bagian Victoria setelah terjadi peningkatan kasus virus korona di wilayah tersebut. Perintah itu diumumkan otoritas setempat pada Senin (6/7).

"Terhitung Selasa (7/7) malam, perbatasan antara dua negara bagian yang paling banyak memiliki populasi yaitu Victoria dan New South Wales, akan ditutup," demikian pernyataan bersama dari otoritas di dua negara bagian tersebut.

Negara Bagian Victoria yang memiliki lebih dari 6,6 juta warga pada Senin melaporkan rekor kasus baru Covid-19 sebanyak 127. Penularan infeksi virus korona di negara bagian ini terpusat di Melbourne yang terkait dengan klaster di sejumlah blok apartemen yang padat penghuninya.

"Putusan untuk mengisolasi merupakan hal yang tepat untuk saat ini karena akan sulitnya menghadapi tantangan untuk mencegah penularan infeksi virus di kemudian hari," kata Menteri Utama Victoria, Daniel Andrews.

Selama diberlakukannya penutupan perbatasan Victoria-New South Wales, pihak kepolisian menyatakan akan mengerahkan pesawat nirawak (drone) dan pesawat udara pengintai lainnya untuk berpatroli di sepanjang perbatasan yang amat panjang. Siapapun yang melanggar aturan isolasi dengan melintasi perbatasan negara bagian akan dikenai denda amat besar dan dijatuhi hukuman kurungan maksimal 6 bulan penjara.

Sementara rencana untuk membuka kembali perbatasan Victoria dengan Negara Bagian South Australia saat ini telah dibekukan.

Klaster Melbourne

Setelah beberapa pekan melonggarkan larangan terkait penyebaran wabah virus korona, terjadi lonjakan kasus Covid-19 yang amat besar di Melbourne. Lonjakan ini menyebabkan para pejabat kesehatan menutup (lockdown) sejumlah kawasan di kota itu hingga pengujung Juli mendatang.

Ada 16 kasus baru terdeteksi menyebar di 9 unit gedung tinggi bagi pemukiman publik dimana sekitar 3.000 penghuninya harus tetap tinggal di kediamannya sejak Sabtu (4/7) lalu. Adapun total kasus virus korona di lokasi tersebut saat ini mencapai 53 kasus dimana ada sebagian besar penghuninya adalah kaum migran. Tingginya risiko penyebaran Covid-19 di lokasi ini menyebabkan ratusan polisi dikerahkan untuk menutup gedung-gedung pemukiman tersebut.

"Ada kekhawatiran infeksi virus ini akan menyebar dengan amat cepat. Kondisi kepadatan warganya di gedung ini mirip kapal pesiar dengan posisi vertikal," lapor seorang pejabat kesehatan Australia mengacu pada tingginya angka penyebaran yang pernah ia saksikan pada penularan Covid-19 di kapal pesiar yang berlabuh di Australia beberapa waktu lalu.

Untuk mengantisipasi kebutuhan pokok dari penghuni gedung-gedung pemukiman itu, Menteri Andrews mengatakan bahwa kebutuhan pangan dan lainnya akan dikirimkan ke keluarga-keluarga yang tinggal di lokasi tersebut, sementara sokongan bantuan medis akan didatangkan kemudian.

"Ini merupakan tugas berat. Namun kami bertekad untuk terus memberikan sokongan bagi mereka yang terisolasi di dalam sana," ucap Andrews.

Saat ini Australia telah mencatat ada lebih dari 8.500 kasus virus korona dan 106 angka kematian akibat Covid-19. Saat laporan harian kasus baru virus korona terus terjadi di Melbourne, sejumlah negara bagian di Australia lainnya malah sedang menikmati pelonggaran aturan terkait penyebaran virus korona. SB/AFP/I-1


Redaktur : Ilham Sudrajat
Penulis : Selocahyo Basoeki Utomo S, AFP

Komentar

Komentar
()

Top