Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Hubungan Bilateral

Australia: AL Tiongkok Lakukan Intimidasi

Foto : Australian Defence Force / AFP
A   A   A   Pengaturan Font

SYDNEY - Perdana Menteri Australia, Scott Morrison, pada Minggu (20/2), menuding kapal Angkatan Laut (AL) Tiongkok yang mengarahkan laser ke salah satu pesawat pengintai negaranya di lepas pantai utara sebagai sebuah tindakan intimidasi.

Berdasarkan informasi dari Kementerian Pertahanan Australia dalam sebuah pernyataan pada Sabtu (19/2) malam, insiden itu terjadi tiga hari lalu ketika sebuah pesawat patroli P-8A Poseidon mendeteksi laser dari kapal AL Tiongkok yang berlayar ke timur melalui Laut Arafura.

"Saya sangat prihatin dengan tindakan menggunakan laser. Saya melihat insiden ini sebagai tindakan intimidasi yang tidak beralasan, dan Australia tidak akan pernah menerima tindakan intimidasi seperti itu," ucap PM Morrison seraya mengatakan bahwa Australia akan melayangkan protes mengenai insiden laser ini ke Tiongkok melalui saluran diplomatik dan pertahanan.

"Itu adalah tindakan sembrono dan tidak bertanggung jawab dan tidak boleh terjadi," tegas Morrison.

Menteri Pertahanan Australia, Peter Dutton, mengatakan insiden itu contoh intimidasi agresif oleh militer Tiongkok.

Berdasarkan keterangan Kementerian Pertahanan Australia, kapal AL Tiongkok yang terlibat dalam insiden laser itu menyertai kapal Tiongkok lainnya dan sejak itu transit melalui Selat Torres. "Keduanya sekarang berada di Coral Sea, sebelah timur Australia," kata kementerian itu.

Menyorotkan laser ke pesawat dapat menimbulkan risiko serius karena dapat membutakan pilot untuk sementara. Kementerian Pertahanan Australia mengatakan tindakan seperti itu tidak sesuai dengan standar yang diharapkan dari militer profesional.

"Tindakan ini berpotensi membahayakan nyawa. Kami mengutuk keras tindakan militer yang tidak profesional dan tidak aman. Tindakan ini dapat membahayakan keselamatan dan nyawa personel Angkatan Pertahanan Australia," imbuhnya.SB/ST/Bloomberg/N-3


Redaktur : Marcellus Widiarto
Penulis : Selocahyo Basoeki Utomo S

Komentar

Komentar
()

Top