Atasi Wasir Minim Risiko dengan Metode Laser
Seorang dokter di Klinik Utama DR. Indrajana, sedang melakukan penanganan wasir dengan metode laser. Tindakan ini diklaim minim risiko dan tanpa memerlukan rawat inap.
JAKARTA- Wasir (Hemoroid) merupakan pembuluh darah vena yang membengkak di dalam anus dan rektum bagian bawah. Wasir mirip dengan varises, dapat berkembang di dalam rektum, yang disebut wasir internal. Wasir juga dapat berkembang di bawah kulit di sekitar anus, yang disebut wasir eksternal.
Berdasarkan data dari Kementerian Kesehatan, sekitar 5-10 persen populasi orang dewasa di Indonesia menderita wasir. Penyakit ini terutama dialami oleh mereka yang berusia 30 tahun ke atas, dengan risiko lebih tinggi pada lansia, orang dengan pola makan rendah serat, dan mereka yang memiliki gaya hidup kurang aktif. Selain itu, kelompok wanita hamil serta pekerja kantoran atau pengemudi yang duduk terlalu lama juga rentan mengalami kondisi ini.
"Wasir merupakan kondisi umum yang sering terjadi di Indonesia. Wasir sering kali ditakuti oleh masyarakat karena dianggap harus ditangani dengan operasi yang menyakitkan dan membutuhkan pemulihan lama. Pasien seringkali datang berobat ketika sudah mengalami gejala berat," ujar dr. Christian Sumilat, Sp. B, Spesialis Bedah Klinik Utama DR. Indrajana melalui keterangan tertulis pada hari Rabu (30/10).
Gejala yang sering ditemukan pada pasien wasir seperti gatal dan nyeri pada daerah anus, dan bahkan bisa sampai mengeluarkan darah saat defekasi. Apabila dibiarkan, benjolan semakin lama akan membesar dan tidak bisa masuk kembali ke anus bahkan sampai terjadi perdarahan.
Saat ini penanganan wasir kini dapat dilakukan dengan metode laser yang minim risiko dan tanpa memerlukan rawat inap. Pasien bahkan dapat langsung pulang untuk melanjutkan aktivitas sehari-hari setelah menjalani prosedur.
Halaman Selanjutnya....
Redaktur : Aloysius Widiyatmaka
Komentar
()Muat lainnya