Atasi Gelombang Omicron Berbeda dengan Delta
Gelombang penularan Omicron di Indonesia diperkirakan mencapai puncak pada akhir Februari atau awal Maret 2022.
JAKARTA - Menteri Kesehatan (Menkes), Budi Gunadi Sadikin, mengemukakan pemerintah menggunakan strategi penanganan berbeda dalam menghadapi gelombang Omicron yang diperkirakan berlangsung pada Februari 2022.
"Strategi pemerintah hadapi Omicron sedikit berbeda dengan Delta. Omicron keparahannya rendah, orang tanpa gejala dan gejala ringan, demam, dan batuk. Sebenarnya bisa sembuh tanpa dibawa ke rumah sakit," kata Menkes dalam konferensi pers yang diikuti dari aplikasi Zoom, di Jakarta, Kamis (27/1).
Menkes mengatakan Omicron memiliki ciri penyebaran penularan yang cepat serta menyebar secara luas. "Dalam waktu singkat akan ada jumlah kenaikan yang tinggi," katanya.
Ciri kedua Omicron, kata Budi, tingkat keparahan dan keterisian tempat tidur rumah sakit relatif rendah. Sebab, lebih banyak pasien yang terjangkit Omicron dirawat di rumah.
Sementara itu, proses penyembuhan dibantu tim medis melalui layanan kesehatan secara digital. "Karena kalau Delta keparahannya tinggi, kita siapkan rumah sakit," katanya.
Halaman Selanjutnya....
Redaktur : Marcellus Widiarto
Komentar
()Muat lainnya