Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Antisipasi Kemacetan

Atasi Antrean di Gerbang Tol dengan MLFF

Foto : istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Pemerintah diminta segera memberlakukan multi lane free flow (MLFF) di gerbang tol dalam kota untuk mengurangi antrean di jam-jam sibuk. Kalau menggunakan kartu pembayaran elektronik masih butuh waktu sekian detik untuk proses tap di gardu transaksi. Dengan menggunakan MLFF kendaraan tinggal lewat saja, saldonya akan langsung berkurang.

"Saya melihat pemerintah sudah sukses memberlakukan transaksi menggunakan kartu pembayaran elektronik di seluruh gerbang tol. Saya kira untuk meningkatkan MLFF tidak menjadi masalah," kata Direktur Utama PT Bangun Tjipta Sarana (BTS), Fatchur Rochman, pada acara Golden Run 2019 perseroan, di Jakarta, Minggu (20/1).

Menurut Fatchur, hampir serupa dengan sistem jalan berbayar menggunakan electronic road pricing (ERP) yang akan diberlakukan di Jakarta. Tujuannya yang jelas lebih mempercepat transaksi karena tanpa proses tap kartu.

Fatchur menjelaskan PT BTS selaku pemegang saham mayoritas (65 persen) PT Jakarta Lingkar Baratsatu, perusahaan pengelola jalan tol Lingkar Luar Jakarta (Jakarta Outer Ring Road) ruas W1 (Kembangan-Penjaringan) melihat sistem MLFF ini harus segera diberlakukan seiring berkembangnya lalu lintas di Jakarta.

PT BTS merupakan perusahaan swasta nasional pertama yang menjadi investor dalam proyek jalan tol dan Sistem Penjernihan Air Minum (SPAM) yang didirikan oleh pengusaha yang juga mantan Menteri Perumahan Rakyat, Siswono Yudo Husodo. Perusahaan ini menjadi induk dari lebih 30 anak perusahaan, di antaranya SPAM Umbulan, SPAM Bandar Lampung, Tol Kebon Jeruk-Penjaringan dan sejumlah proyek strategis lainnya.

Tidak Murah

Terkait jalan tol, Fatchur berharap perusahaan pengelola jalan tol dapat duduk lagi bersama dengan pemerintah atau Badan Pengatur Jalan Tol untuk membuat skema baru agar investasi di sektor jalan tol semakin menarik. "Hal itu karena biayanya yang harus ditanggung, terutama biaya konstruksi saat ini juga tidak murah," katanya.

Sementara itu terkait dengan kemacetan di beberapa titik di Jabodetabek, sejumlah warga di Kelurahan Cibubur, Jakarta Timur, berharap light rail transit/LRT atau kereta ringan yang rutenya menjangkau daerah itu nantinya mampu mengatasi kemacetan. "Saya senang sekali LRT ada di Cibubur, karena di sini sering macet kalau sore hari terutama saat jam pulang kantor," kata Dandi Hidayat, warga Cibubur.

Dandi senang lantaran moda angkutan massal tersebut akan dapat dinikmati warga di wilayahnya. Diharapkan nantinya LRT rute Cawang-Cibubur dapat mengatasi kemacetan yang selama ini terjadi di wilayah tersebut. Semoga nantinya semua warga dapat beralih ke moda transportasi massal tersebut agar kemacetan di wilayah ini dapat berkurang. Ant/N-3


Redaktur : Marcellus Widiarto
Penulis : Antara

Komentar

Komentar
()

Top