Asuransi Jiwa Diprediksi Bertumbuh
PRIORITAS MANULIFE | Dua nasabah mendapat penjelasan dari customer service soal produk Manulife Value Protector Absolute (MVPA) di Jakarta, akhir pekan lalu. Selain membukukan jumlah polis MVPA sebanyak 45.000 unit dengan nilai pertanggungan dasar 21 triliun rupiah, Manulife pada 2020 juga telah membayar klaim sebesar 5,5 triliun rupiah.
Foto: ISTIMEWAJAKARTA - Produk asuransi jiwa dan kesehatan diprediksi masih menjadi tren pada tahun ini. Sebab, perlindungan jiwa dan kesehatan menjadi salah satu pertimbangan utama masyarakat dalam memilih asuransi, terlebih di tengah pandemi Covid-19 saat ini. Kondisi tersebut akan membuat perusahaan asuransi berlomba-lomba menawarkan proteksi terbaik untuk konsumennya.
Pengamat asuransi, Irvan Rahardjo, mengungkapkan, tahun lalu banyak pelaku industri asuransi jiwa menawarkan produk yang mencakup perlindungan kesehatan akibat Covid-19. Hal tersebut mendorong permintaan konsumen terhadap produk asuransi yang memberikan perlindungan tambahan terhadap Covid-19 juga ikut naik. "Penjualan produk asuransi kesehatan tahun lalu meningkat sekitar 20 persen," ujarnya kepada Koran Jakarta, akhir pekan lalu.
Peningkatan tersebut diperkirakan berlanjut tahun ini. Pada 2021, Irvan optimistis tren penjualan produk asuransi jiwa, termasuk proteksi kesehatan, meningkat dibanding tahun lalu. Dia memperkirakan penjualan produk kesehatan tahun ini dapat tumbuh sekitar 20 persen dibandingkan tahun sebelumnya, sedangkan produk asuransi jiwa meningkat sekitar 15 persen.
Direktur Eksekutif Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI), Togar Pasaribu, menyebutkan asuransi jiwa sangat penting bagi masyarakat, terutama di saat pandemi Covid-19. Sebab, asuransi jiwa mampu mengelola risiko dan memberikan jaminan atas ketidakpastian.
AAJI mencatat, hingga Oktober 2020, total klaim yang dibayarkan industri asuransi jiwa mencapai 642,90 miliar rupiah yang berasal dari 8.800 pemegang polis.
Sementara itu, PT Asuransi Jiwa Manulife Indonesia (Manulife Indonesia) sebagai salah satu perusahaan asuransi jiwa di Tanah Air juga selalu berusaha memberikan penawaran produk yang terbaik untuk para konsumennya. Salah satu di antaranya Manulife Value Protector Absolute (MVPA) yang menjadi produk favorit konsumen. Terbukti, pada akhir 2020, produk MVPA ini mampu mencatatkan jumlah polis sebanyak 45.000 unit dengan nilai pertanggungan dasar sebesar 21 triliun rupiah.
Produk Terlaris
Head of Product Manulife Indonesia, Richard A Sondakh, di Jakarta, akhir pekan lalu, mengatakan produk MVPA ini telah menjadi andalan Manulife Indonesia sejak 2014 hingga saat ini. Produk MVPA itu menjadi salah satu top selling di kanal agency. Angka penjualannya lebih dari 15 persen dibandingkan produk lainnya untuk kanal agency pada 2018-2019.
Richard Sondakh menjelaskan untuk bisa membeli produk ini, pemegang polis minimum harus berusia 18 tahun dan maksimum berusia 70 tahun dengan premi terendah sebesar empat juta rupiah per tahun.
Secara terpisah, nasabah Manulife Indonesia, Anwar Apnillah, mengungkapkan saat harus dirawat selama 21 hari di rumah sakit karena Covid-19, biaya sebesar 140 juta rupiah ditanggung oleh Manulife Indonesia. Akhirnya, Pemegang polis MiUltimate HealthCare (MiUHC) ini bisa fokus untuk pemulihan kesehatannya.
Redaktur: Muchamad Ismail
Penulis: Muchamad Ismail
Tag Terkait:
Berita Trending
- 1 Cagub Khofifah Pamerkan Capaian Pemprov Jatim di Era Kepemimpinannya
- 2 Ini Klasemen Liga Inggris: Nottingham Forest Tembus Tiga Besar
- 3 Cawagub Ilham Habibie Yakin dengan Kekuatan Jaringannya di Pilgub Jabar 2024
- 4 Cagub Luluk Soroti Tingginya Pengangguran dari Lulusan SMK di Jatim
- 5 Cagub Risma Janji Beri Subsidi PNBP bagi Nelayan dalam Debat Pilgub Jatim
Berita Terkini
- Wamensos Sebut Instrumen untuk Makan Bergizi Gratis Sudah Kuat
- BGN Sebut Hasil Uji Coba Makan Bergizi Gratis Dievaluasi Secara Berkala
- Ini Klasemen Liga Inggris: Liverpool Naik Puncak, Forest Tembus Tiga Besar
- Tindak Tegas, Polda Sumut Sita 55,95 Kg Sabu-sabu
- Arah Pembangunan Pusat dan Daerah Harus Selaras