Astronaut Jepang Akan Menjadi Awak Stasiun Ruang Angkasa
TURUN DARI STASIUN RUANG ANGKASA I Kru dua anggota JAXA astronot Akihiko Hoshide dari Jepang dirangkul rekan senegaranya kru 1 astronot Soichi Neguchi saat turun dari Stasiun Ruang Angkasa Internasional, beberapa waktu lalu.
Foto: ANTARA/NASA TVTOKYO -Jepang dan Amerika Serikat pada Jumat menandatangani perjanjian untuk mengirim astronaut Jepang ke Gateway, yakni stasiun ruang angkasa yang mengorbit Bulan yang akan dibangun di bawah kepemimpinan Badan Penerbangan dan Antariksa Amerika Serikat atau National Aeronautics and Space Administration (NASA).
Seperti dikutip dari Antara, pengikutsertaan astronaut Jepang merupakan imbalan bagi negara Asia itu karena menyediakan transportasi logistik dan dukungan lainnya.
Namun, astronaut Jepang yang ditempatkan di stasiun luar angkasa di bawah perjanjian itu tidak akan mendarat di Bulan. Kemungkinan bagi astronaut Jepang untuk ikut mendarat di Bulan akan ditentukan melalui konsultasi di masa depan.
Gateway adalah bagian dari program Artemis NASA, sebuah proyek multilateral yang dimaksudkan untuk kembali mengirimkan manusia ke Bulan pada 2024.
Menteri Pendidikan, Budaya, Olahraga, Sains dan Teknologi Jepang, Keiko Nagaoka, dan administrator NASA dari National Aeronautics and Space Administration, Bill Nelson menandatangani dokumen perjanjian tersebut dalam sebuah pertemuan daring.
Mitra Penting
Nagaoka mengatakan ingin memperkuat hubungan antara kedua negara terkait eksplorasi Bulan, dan Nelson menyebut Jepang sebagai mitra penting.
Kedua negara sepakat bahwa Badan Eksplorasi Ruang Angkasa Jepang (Japan Aerospace Exploration Agency) akan memberikan dukungan, termasuk baterai untuk modul Habitation and Logistics Outpost Gateway.
Badan Antariksa Jepang itu juga akan menyediakan transportasi menggunakan pesawat nirawak mereka. Jepang bermaksud untuk mulai mengirimkan empat ton material yang dimulai sekitar tahun 2030. Jepang bertujuan menjadi negara yang bisa juga mendaratkan manusia di Bulan.
Nagaoka mengumumkan bahwa Jepang akan memperpanjang keterlibatan dengan Stasiun Luar Angkasa Internasional hingga 2030, sesaat setelah operasinya akan berakhir pada 2024.
Astronaut Jepang Koichi Wakata, yang akan ikut dalam misi Gateway, telah menjalankan misi di Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS) sejak Oktober 2022.
Amerika Serikat telah meminta Jepang dan negara-negara Eropa untuk memperpanjang partisipasi mereka dalam program tersebut.
Sementara kelanjutan kerja sama Tokyo dinyatakan sudah diputuskan, pemerintah Jepang dengan hati-hati mempertimbangkan masalah tersebut dengan latar belakang invasi Russia ke Ukraina. Russia adalah salah satu pemain kunci dalam proyek ISS.
Berita Trending
- 1 Presiden Prabowo Meminta TNI dan Polri Hindarkan Indonesia jadi Negara yang Gagal
- 2 Rilis Poster Baru, Film Horor Pabrik Gula Akan Tayang Lebaran 2025
- 3 Lestari Moerdijat: Tata Kelola Pemerintahan Daerah yang Inklusif Harus Segera Diwujudkan
- 4 Tayang 6 Februari 2025, Film Petaka Gunung Gede Angkat Kisah Nyata yang Sempat Viral
- 5 Majukan Ekosistem Digital Indonesia, Diperlukan Kolaborasi Pemerintah dan Masyarakat