Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Asean-Uni Eropa, Menjembatani Perbedaan dalam Perlindungan HAM dan Demokrasi

Foto : The Conversation/Shutterstock/kirill_makarov

Logo Uni Eropa (kiri) dan ASEAN.

A   A   A   Pengaturan Font

Otoritarianisme di Myanmar semakin memburuk sejak kudeta militer pada tahun 2021, yang telah menyebabkan penindasan brutal terhadap oposisi dan pelanggaran berat hak asasi manusia, termasuk penangkapan massal dan kekerasan terhadap warga sipil.

Masalah politik di Thailand juga kompleks, dengan konflik berkelanjutan antara pemerintah dan gerakan pro-demokrasi. Demonstrasi besar-besaran menuntut reformasi monarki dan perubahan politik telah dihadapi dengan tindakan keras oleh pemerintah, memperlihatkan ketegangan yang terus berlanjut.

Belum lagi tekanan Cina terhadap ASEAN terkait masalah Taiwan dan sengketa Laut Cina Selatan. Isu-isu tersebut dapat semakin mengikis multilateralisme antara EU dan ASEAN, mengingat tekanan geopolitik dan ekonomi yang dapat memecah belah kesatuan dan kerja sama regional.

Uni Eropa dan standar ganda

Berbeda dengan ASEAN, EU didirikan dan dibangun pada periode pasca-Perang Dunia II (WW2) dan menitikberatkan integrasi sebagai prinsip utamanya. HAM dan demokrasi menjadi pilar utama proses integrasi tersebut.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : -
Penulis : -

Komentar

Komentar
()

Top