Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Asean-Uni Eropa, Menjembatani Perbedaan dalam Perlindungan HAM dan Demokrasi

Foto : The Conversation/Shutterstock/kirill_makarov

Logo Uni Eropa (kiri) dan ASEAN.

A   A   A   Pengaturan Font

Artinya, kerja sama antara ASEAN dan Uni Eropa dalam mempromosikan HAM dan demokrasi menghadirkan tantangan sekaligus peluang. Kedua blok dapat menciptakan platform untuk dialog dan pertukaran praktik terbaik, yang berpotensi membawa perbaikan bertahap dalam HAM dan tata kelola demokratis baik di Asia Tenggara maupun Eropa.

ASEAN dan prinsip nonintervensi

Secara struktural dan ideologis, ASEAN dan EU dapat dianggap hampir berlawanan. ASEAN, lahir di tahun 1967 selama Perang Dingin dan menjadi blok ketiga di antara kubu AS dan Uni Soviet kala itu. ASEAN menekankan kedaulatan nasional dan kemerdekaan. Negara anggota tidak boleh mencampuri masalah internal negara anggota lain. Ini biasa disebut prinsip nonintervensi.

ASEAN juga mengembangkan konsep tatanan regional berdasarkan "ASEAN Way." Pendekatan ini mempromosikan perlindungan identitas nasional dan regional serta didasarkan pada norma-norma yang mencerminkan identitas kolektif ini.

Namun, prinsip nonintervensi ASEAN tersebut justru telah menghambat tujuan organisasi itu untuk mengintegrasikan kawasan Asia Tenggara dan memberantas pelanggaran HAM, serta berpotensi mengganggu penyelesaian konflik politik-keamanan yang diakibatkan oleh memanasnya hubungan antarnegara anggota.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : -
Penulis : -

Komentar

Komentar
()

Top