Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Diplomasi Indonesia

Asean Tingkatkan Kerja Sama Mitigasi Bencana

Foto : Istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

SINGAPURA - Presiden RI, Joko Widodo, menekankan Perhimpunan Negara-Negara Asia Tenggara (Asean) untuk meningkatkan kerja sama dengan Jepang dalam penanggulangan bencana. Hal tersebut disampaikan Presiden Joko Widodo di sela-sela ajang konferensi tingkat tinggi Asean ke-33 di Singapura, Rabu (14/11).

"Dalam KTT ke-21 ASEAN-Jepang, Presiden memfokuskan kepada satu isu bencana karena dalam tiga dekade terakhir ini 40 persen bencana terjadi di Asia. Di mana 90 persen menyebabkan korban jiwa dan 50 persen memberikan dampak terhadap ekonomi," ujar Menteri Luar Negeri Retno Marsudi dalam jumpa pers di Suntec Convention Centre, Singapura, Rabu.

Presiden Joko Widodo mengungkapkan data Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) tahun ini memprediksi kerugian ekonomi akibat bencana di kawasan ini mencapai lebih dari 160 miliar dollar AS per tahun hingga 2030. "Jadi ini merupakan jumlah yang cukup besar," ujar Menteri Retno.

Presiden RI juga mengatakan persoalan bencana ini sangat dirasakan oleh Indonesia. Indonesia mengalami bencana gempa bumi dan tsunami di Lombok, Sulawesi Tengah serta lainnya.

"Presiden mengatakan bahwa bencana alam tidak bisa dicegah tetapi kita bisa meminalisir korban dan juga memastikan bahwa ada sumber yang dapat dipakai untuk mendukung bangkitnya wilayah terkena bencana," imbuh Menlu RI.

Karena itu penting bagi Asean untuk meningkatkan kerja sama antara lain di penguatan mekanisme peringatan dini, pembangunan infrastruktur yang tahan bencana, pembentukan pendanaan rekonstruksi, rehabilitasi pasca bencana, serta penguatan bantuan kemanusiaan (AHA Centre) tentang penanggulangan bencana.

Dukung Perdamaian

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo menyampaikan dukungan bagi perdamaian Korea Selatan dan Korea Utara saat KTT ke-20 ASEAN-Korea Selatan di Singapura.

"Di tengah banyak ketidakpastian, muncul beberapa harapan. Antara lain harapan akan terwujudnya Semenanjung Korea yang aman dan stabil. Harapan baru tersebut tidak akan terjadi jika tidak terdapat tekad kuat Presiden Moon untuk mengupayakan perdamaian," kata Presiden pada Rabu di Suntec Convention Centre.

Menurut Presiden, Indonesia menyambut baik perkembangan proses perdamaian di Semenanjung Korea dan hal itu sangat diapresiasi oleh dunia.
Indonesia adalah negara yang bersahabat baik dengan dua Korea, yakni Korea Selatan dan Korea Utara sejak puluhan tahun lalu.

"Indonesia mendukung sepenuhnya proses perdamaian ini. Pesan dukungan ini telah disampaikan secara konsisten antara lain pada saat pertemuan saya dengan PM Korea Selatan dan Utusan Khusus Korea Utara menjelang pembukaan Asian Games 18 Agustus lalu," pungkas Presiden. Ant/I-1


Redaktur : Ilham Sudrajat
Penulis : Antara

Komentar

Komentar
()

Top