ASEAN Siap Dukung "Code of Conduct"
MANILA - Pertemuan Association of Southeast Asian Nations (ASEAN) di Ibu Kota Manila, Filipina, yang tengah diselenggarakan pada pekan ini, tidak akan membahas sikap Beijing yang mempersenjatai dan membangun beberapa fasilitas di pulau-pulau di Laut Tiongkok Selatan (LTS). Sebaliknya, ke-10 negara anggota ASEAN akan menyatakan kesiapannya mendukung sebuah kerangka kerja code of conduct (CoC), baik yang mengikat atau memaksa.
Sebuah draft yang sampai ke Reuters memperlihatkan seluruh negara-negara ASEAN telah menghapus berbagai aktivitas Tiongkok yang paling kontroversial, dalam rancangan komunike bersama mereka. CoC ASEAN-Tiongkok bidang kelautan, yang bocor ke media ini, tidak menyerukan aturan yang mengikat secara hukum atau menekankan kepatuhan pada United Nations Convention on the Law of the Sea (UNCLOS).
Dalam komunike bersama yang terakhir dibuat ASEAN, tertulis bahwa komunike bersama menyangkut sengketa LTS dapat dinegosiasikan untuk perubahan, dimana hal ini lebih melunak dibanding yang pernah diterbitkan di Laos pada akhir tahun lalu.
Sebelumnya ASEAN telah mengekspresikan kekhawatirannya terkait sengketa LTS dan menekankan pentingnya langkah non-militerisasi dan sikap menahan diri dalam segala aktivitas, termasuk reklamasi pulau-pulau di LTS. Komunike bersama yang terakhir diterbitkan menyerukan agar menghindari tindakan unilateral dalam sengketa.
Presiden Filipina, Rodrigo Duterte, yang selama ini dikenal paling sering mengkritik Beijing, telah pula mengesampingkan sengketa wilayah perairannya dengan Tiongkok di LTS. Melunaknya sikap Duterte itu dilakukan setelah Beijing berjanji akan mengucurkan dana pada negara itu sebesar 24 miliar dollar AS.
Halaman Selanjutnya....
Redaktur : Ilham Sudrajat
Komentar
()Muat lainnya