AS Umumkan Status Darurat di New Orleans

NEW ORLEANS - Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump, pada Kamis (11/7) mengumumkan status darurat bencana nasional setelah Pusat Pemantau Topan Nasional AS melaporkan akan datangnya topan kuat yang menerjang sejumlah kota pesisir selatan di Negara Bagian Louisiana terutama Kota New Orleans sepanjang akhir pekan ini.

"Sistem cuaca ekstrem akan mencapai puncak kekuatannya pada Jumat (12/7) atau Sabtu (13/7) dini hari, saat topan Barry menerjang New Orleans dan kota-kota pesisir selatan lainnya," demikian laporan Pusat Pemantau Topan Nasional AS. "Cuaca ekstrem berupa hujan lebat yang terjadi, telah menyebabkan banjir besar di sejumlah kota di dataran rendah dan peningkatan debit sungai dan air pasang," imbuh dinas pemantau itu.

Diberlakukannya status darurat bencana nasional itu dimaksudkan agar dinas-dinas federal bisa berpartisipasi dalam upaya penanganan darurat untuk menanggapi permintaan dari Gubernur Louisiana, John Bel Edwards.

Antisipasi Bencana

Datangnya topan Barry mengingatkan atas datangnya topan Katrina yang merupakan bencana badai yang paling mematikan dalam sejarah AS. Saat datang topan Katrina yang menerjang Negara Bagian Florida, Louisiana, Mississippi, dan Alabama, pada Agustus 2005, telah menyebabkan sekitar 1.800 kematian dan kerugian mencapai 150 miliar dollar AS, dan hampir 80 persen wilayah Kota New Orleans terendam banjir.

Sebagai antisipasi akan terjadinya bencana terburuk, pemerintah Negara Bagian Louisiana telah menyerukan perintah evakuasi di sejumlah wilayah. Sementara itu Wali Kota New Orleans, LaToya Cantrell, telah meminta warganya untuk bersiap menghadapi situasi darurat, menyiapkan stok bahan makanan dan cadangan energi, serta selalu memantau laporan terkini tentang cuaca.

Peringatan juga disampaikan Presiden AS lewat media sosial. "Tolong kalian bersiap, berhati-hati dan tetap selamat semuanya," cuit Presiden Trump.

Menyikapi seruan Trump, warga di New Orleans terutama pemilik toko, telah memasang karung-karung pasir di depan toko mereka untuk mengantisipasi datangnya banjir bandang. Sementara itu Gubernur Edwards telah mengeluarkan otoritas bagi mobilisasi sekitar 3.000 personel Garda Nasional, untuk membantu dalam situasi bencana hingga status darurat bencana nasional berakhir. AFP/I-1