Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Politik Venezuela

AS Tolak Kepemimpinan Maduro

Foto : AFP/Federico PARRA

Deklarasi Guaido l Pemimpin oposisi yang juga ketua Dewan Nasional Venezuela, Juan Guaido, saat mendeklarasikan dirinya sebagai presiden sementara Venezuela ditengah aksi unjuk rasa yang menentang kepemimpinan Nicolas Maduro di Caracas, Rabu (23/1).

A   A   A   Pengaturan Font

BRUSSELS - Amerika Serikat (AS) dan sebagian besar negara-negara di Amerika Latin pada Rabu (23/1) menyatakan penolakan kepemimpinan Nicolas Maduro atas Venezuela dan hanya mengakui pemimpin oposisi, Juan Guaido, sebagai pemimpin sementara Venezuela.

"AS dan negara-negara utama Amerika Latin seperti Brasil, Kolombia, Cile, Peru, dan Argentina, mendukung Guaido yang mengumumkan kepemimpinannya sebagai Presiden sementara Venezuela dihadapan puluhan ribu pendukungnya di Ibu Kota Caracas," demikian dilaporkan kantor berita AFP, Kamis (24/1).

Menyikapi pengakuan tersebut, Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menyerukan agar digelar dialog di Caracas untuk menghindari bencana. Sementara Uni Eropa mengusulkan digelarnya pemilihan umum yang bebas untuk mempulihkan demokrasi di Venezuela.

Walau sejumlah negara telah mengeluarkan penolakan atas pengakuan kepemimpinan Presiden Maduro, sejumlah negara lainnya seperti Russia, Kuba, Turki, Meksiko, dan Tiongkok, justru mendukung Maduro.

"Penolakan atas kepemimpinan di Venezuela secara nyata memperlihatkan sikap melawan hukum internasional, kedaulatan dan campur tangan terhadap masalah di dalam negeri Venezuela yang sedang melakukan perubahan kekuasaan dari komunitas internasional," kritik juru bicara Kementerian Luar Negeri Russia, Maria Zakharova.

Lonjakan dukungan terhadap Guaido secara dramatis, dikhawatirkan telah mengancam situasi politik di Venezuela. Walau Venezuela merupakan pengekspor minyak terbesar dunia, namun rakyat di negara itu saat ini mengalami kemiskinan yang akut.

Tak lama setelah Guaido mengumumkan kepemimpinannya, Presiden AS, Donald Trump, segera mengakuinya sebagai presiden sementara Venezuela dan Dewan Nasional yang dipimpin Guaido sebagai satu-satunya institusi pemerintah resmi karena dipilih secara demokratis olleh rakyat Venezuela.

"Rakyat Venezuela memiliki keberanian untuk menentang Maduro serta rezimnya, dan mereka pun menuntut kebebasan dan penegakkan hukum," kata Presiden Trump. "AS siap menggunakan semua opsi jika Maduro mencoba menghilangkan oposisi," imbuh Trump mengacu pada ancaman untuk mengerahkan kekuatan militer terhadap Maduro.

Merespons pernyataan dari Trump itu, Presiden Maduro segera memutuskan hubungan diplomatik dengan AS. Sementara itu kondisi di Caracas genting akibat terjadinya bentrokan antara pendukung oposisi dengan polisi antihuru-hara Venezuela.

Harapkan Perdamaian

Sementara itu Sekretaris Jenderal PBB, Antonio Guterres, meminta segera digelar dialog untuk menghindari peningkatan konflik di Venezuela. "Dialog damai diperlukan agar rakyat Venezuela dan kawasan sekitarnya terhindar dari marabahaya," kata Sekjen Guterres disela-sela Forum Ekonomi Dunia di Davos, Swiss.

Ditambahkan oleh Sekjen Guterres bahwa pemerintahan yang berdaulat memiliki hak untuk menentukan nasibnya, namun hal itu sebaiknya tak mengorbankan rakyat Venezuela. AFP/I-1


Redaktur : Ilham Sudrajat
Penulis : AFP

Komentar

Komentar
()

Top