AS: Tiongkok Ingin Kuasai Taiwan secara Damai, sambil Bersiap Opsi Militer
Jubir Kementerian Luar Negeri Tiongkok, Zhao Lijan
WASHINGTON - Kalangan intelijen Amerika Serikat (AS) mengatakan Tiongkok lebih memilih untuk mengambil alih Taiwan tanpa tindakan militer, tetapi tetap berupaya untuk mencapai posisi di mana militernya dapat menang bahkan jika AS campur tangan, Selasa (10/5).
Tiongkok memandang Taiwan, sebuah pulau yang diperintah secara demokratis, sebagai wilayah "suci" dan tidak pernah meninggalkan kemungkinan penggunaan kekuatan untuk memastikan akhirnya bersatu.
Seperti kebanyakan negara, Amerika Serikat tidak memiliki hubungan diplomatik formal dengan Taiwan, tetapi merupakan pendukung internasional dan pemasok senjata utama pulau itu, menjadikannya sumber ketegangan yang konstan antara Beijing dan Washington.
"Menurut pandangan kami, mereka (Tiongkok) bekerja keras untuk secara efektif menempatkan diri mereka pada posisi di mana militer mereka mampu mengambil alih Taiwan di atas intervensi kami," kata Direktur Intelijen Nasional AS, Avril Haines, di hadapan Komite Angkatan Bersenjata Senat.
Haines dan Direktur Badan Intelijen Pertahanan, Letnan Jenderal Scott Berrier, bersaksi tentang ancaman dunia terhadap keamanan nasional AS, membahas pelajaran yang mungkin diambil Tiongkok dari perang di Ukraina, dan tanggapan internasional terhadapnya.
Halaman Selanjutnya....
Redaktur : Sriyono
Komentar
()Muat lainnya