Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Hubungan Bilateral

AS Setop Anggap Tiongkok sebagai Musuh

Foto : AFP/NOEL CELIS

Juru bicara Kementerian Luar Negeri Tiongkok, Wang Wenbin

A   A   A   Pengaturan Font

ISTANBUL - Tiongkok meminta Amerika Serikat (AS) untuk berhenti menganggap negaranya sebagai musuh sebagai tanggapan atas pernyataan Menteri Perdagangan AS, Gina Raimondo, yang menyebut Beijing sebagai ancaman terbesar.

"AS harus berhenti melihat Tiongkok sebagai musuh, memperbaiki langkah yang salah dalam melakukan konfrontasi negara-negara besar dengan dalih persaingan, dan menghindari untuk mengatakan satu hal namun melakukan hal lain," ujar juru bicara Kementerian Luar Negeri Tiongkok, Wang Wenbin, dalam rilis yang dikeluarkan kementerian itu, Senin (4/12).

"AS perlu memiliki pemahaman yang benar tentang Tiongkok, bekerja sama dengan Tiongkok, untuk bersungguh-sungguh mewujudkan pemahaman penting bersama yang dicapai antara kedua Presiden dalam pertemuan mereka di San Francisco," imbuh dia.

"Tiongkok tidak pernah bertaruh melawan AS, dan tidak memiliki keinginan untuk menantang dan menggulingkan AS," tegas Wenbin.

Pejabat Tiongkok itu juga mengingat bahwa Presiden Joe Biden pernah berkata bahwa AS tidak berupaya menghentikan perkembangan ekonomi atau kemajuan ilmiah maupun teknologi negara itu.

"Namun, apa yang dinyatakan pejabat AS tersebut bertentangan dengan ucapan Biden. Hal ini akan menyulitkan mereka mendapatkan kepercayaan Tiongkok dan dunia, dan menunjukkan mentalitas Perang Dingin serta pola pikir hegemonik yang tertanam dalam pada beberapa orang di AS," tutur Wang.

Pernyataan Raimondo

Pernyataan Wang muncul setelah Raimondo pada awal November lalu menyebut Tiongkok sebagai ancaman terbesar yang pernah AS hadapi dan menekankan bahwa negara itu bukan teman bagi AS.

"Tiongkok bukanlah teman kita," ujar Raimondo saat berbicara di Simi Valley, California, mendesak anggota parlemen, Silicon Valley, dan negara-negara sekutu AS untuk menghentikan langkah Tiongkok yang menjadikan semikonduktor dan teknologi mutakhir sebagai kunci keamanan nasional.

"Setiap hari, Tiongkok berusaha mencari cara untuk mengakhiri pengendalian ekspor kita, yang berarti setiap menit setiap hari, kita harus segera memperketat pengendalian tersebut dan menjadi lebih serius dalam penegakan hukum dengan sekutu kita," papar Raimondo.

Dalam pernyataannya, Raimondo juga mendesak para pemimpin usaha AS untuk mengutamakan keamanan nasional daripada pendapatan jangka pendek. Ant/I-1


Redaktur : Ilham Sudrajat
Penulis : Ilham Sudrajat

Komentar

Komentar
()

Top