Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Perlombaan Persenjataan

AS Peringatkan Ancaman Rudal ICBM Korea Utara

Foto : LEE JIN-MAN/AFP

TIBA DI SEOUL I Menlu AS, Antony Blinken (kiri) dan Menlu Korsel, Chung Eui-yong bertemu di Seoul, Rabu (17/3).

A   A   A   Pengaturan Font

WASHINGTON DC - Amerika Serikat (AS) mewanti-wanti bahwa uji coba rudal balistik antarbenua (ICBM) terbaru milik Korea Utara (Korut) dengan desain yang lebih baik akan dilaksanakan dalam waktu dekat. Hal ini diperkirakan akan semakin meningkatkan ketegangan antara Korut dan AS.

Peringatan itu disampaikan pada Selasa (16/3) oleh Kepala Komando Utara Militer AS, Jenderal Angkatan Udara, Glen VanHerck, menjelang kunjungan Menteri Pertahanan Amerika Serikat (AS), Lloyd Austin, dan Menteri Luar Negeri, Antony Blinken, ke Korea Selatan (Korsel). Austin dan Blinken tiba di Seoul, Rabu (17/3).

Austin dan Blinken ke Seoul untuk memperkuat front persatuan melawan Tiongkok yang semakin kuat, dan Korea Utara yang memiliki nuklir.

Peringatan Glen VanHerck ini tampaknya didasarkan pada parade militer Korut pada Oktober tahun lalu saat rudal ICBM terbesar milik rezim komunis itu dipamerkan, bukan didasarkan atas intelijen spesifik soal rencana uji coba rudal Korut.

Di sisi lain, hal ini juga menggarisbawahi kekhawatiran AS bahwa Korut mungkin melanjutkan kembali uji coba rudal dan senjata nuklir setelah melakukan jeda selama lebih dari tiga tahun.

Bahkan selama jeda, pemimpin Korut, Kim Jong-un, menyerukan dilanjutkannya produksi senjata nuklir untuk menambah pasokan, juga menyerukan peluncuran serangkaian rudal yang lebih kecil dan mengungkapkan rudal ICBM baru.

Kepada Komisi Angkatan Bersenjata Senat AS, VanHerck menyebut bahwa rudal ICBM Korut yang "jauh lebih besar dan mungkin lebih berkemampuan" semakin meningkatkan ancaman terhadap AS. Namun, VanHerck menyatakan keyakinannya pada pertahanan rudal AS.

Dalam pernyataannya, VanHerck juga menekankan bahwa Kim Jong-un melepaskan diri dari moratorium uji coba rudal lebih dari setahun lalu.

"Rezim Korea Utara juga mengindikasikan bahwa pihaknya tidak lagi terikat moratorium uji coba nuklir dan ICBM secara sepihak yang diumumkan tahun 2018, yang menunjukkan bahwa Kim Jong-un mungkin memulai uji terbang ICBM dengan desain lebih baik dalam waktu dekat," sebut VanHerck dalam testimoni tertulisnya. n SB/AFP/P-4


Redaktur : Khairil Huda
Penulis : AFP, Selocahyo Basoeki Utomo S

Komentar

Komentar
()

Top