Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Hubungan AS-Korut l Penyelidikan Membuktikan Korut Masih Membangun Kembali Fasilitas Nuklir

AS Masih Percaya Denuklirisasi Korut

Foto : istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

Meski bukti foto satelit memperlihatkan aktibvitas pembangunan reaktor nuklir, tetapi AS masih sabar dan percaya pada janji Kim Jong Un untuk melakukan denuklirisasi.

WASHINGTON DC - Seorang pejabat senior Departemen Luar Negeri Amerika Serikat (AS) mengatakan, Jumat (8/3), Pemerintah AS masih percaya Korea Utara dapat sepenuhnya membongkar program senjata nuklirnya pada akhir masa jabatan Presiden Donald Trump dan siap untuk terlibat dalam pembicaraan baru.

Pejabat yang tidak ingin disebutkan namanya tersebut juga mengatakan AS terpaku ke dalam jadwal tertentu, dengan sejalan pada pernyataan Trump bahwa ia tidak terburu-buru untuk mencapai kesepakatan.

Komentar tersebut muncul seminggu setelah KTT Trump dengan pemimpin Korea Utara Kim Jong Un di Hanoi berakhir tanpa kesepakatan karena AS menolak permintaan untuk memberikan keringanan sanksi sebagai ganti penutupan kompleks nuklir Kim Yongbyon.

Pekan lalu, tepatnya pada Rabu (6/3), Trump mengatakan akan sangat kecewa apabila ada laporan yang kuat bahwa Korea Utara telah memulai kembali membangun situs uji coba rudal yang dibongkar tahun lalu.

Proyek khusus 38 North dan Pusat Kajian Strategis dan Internasional yang menggunakan citra satelit komersial untuk melacak konstruksi di situs tersebut - kemudian mereka katakan dimulai sebelum pertemuan puncak minggu lalu di Hanoi antara Trump dan pemimpin Korea Utara Kim Jong Un.

"Mengingat konstruksi itu, ditambah aktivitas di area lain di lokasi, Sohae (Stasiun Peluncuran Satelit) tampaknya telah kembali ke status operasional normal," bunyi laporan 38 North

Foto yang diambil pada Rabu (6/3) menunjukkan bahwa struktur yang dipasang di rel untuk mentransfer roket ke landasan peluncuran tampaknya telah selesai dan mungkin sudah beroperasi. Sementara kemajuan juga tampaknya telah dibuat pada membangun kembali struktur pendukung seperti cranes telah dilepas dari bantalan untuk stand pengujian mesin roket.

Berita itu semakin menambah frustasi pemerintahan Gedung Putih atas kurangnya kemajuan dalam pembicaraan dengan Korea Utara, menyusul runtuhnya KTT Ke-2 Trump-Kim tanpa ada pernyataan bersama, apalagi kesepakatan tentang perlucutan senjata nuklir.

Pejabat itu mengkonfirmasi bahwa Washington akan mencari klarifikasi mengenai tujuan dari Pyongyang atas pembangunan kembali situs itu. "Kami tidak tahu mengapa mereka mengambil langkah-langkah ini," kata pejabat yang tak mau disebut identitasnya.

Punya Waktu yang Cukup

Juru bicara Departemen Luar Negeri AS, Robert Palladino menegaskan komitmen Washington untuk tetap terlibat dengan Kim, namun, ia mengatakan kepada wartawan pada Kamis (7/3) bahwa pemerintah siap untuk negosiasi konstruktif.

Palladino tidak akan mengatakan apakah Washington telah melakukan kontak dengan Pyongyang atas Sohae, yang terletak di pantai barat laut Korea Utara, atau KTT yang dibatalkan. Kemudian meskipun ada kemunduran yang jelas, pejabat senior itu bersikeras, "Kami masih percaya ini (denuklirisasi) dapat dicapai dalam masa jabatan pertama presiden."

Kecuali terpilih kembali, masa jabatan Trump akan berakhir pada Januari 2021. "Kami memiliki waktu yang cukup," kata pejabat itu tanpa menyebutkan tenggat waktu untuk mencapai kesepakatan sehingga tujuannya dapat tercapai.

"Di mana kita benar-benar perlu melihat kemajuan dan kita perlu segera melihatnya adalah langkah yang bermakna dan dapat diverifikasi mengenai denuklirisasi secepat mungkin," pejabat itu menambahkan, seraya menekankan bahwa pihak AS mendorong strategi menyeluruh untuk kesepakatan akhir.AFP/ang/AR-3

Penulis : AFP

Komentar

Komentar
()

Top