Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Konflik Semenanjung Korea

AS-Korsel Keluarkan Peringatkan Peretas Korut

Foto : AFP
A   A   A   Pengaturan Font

SEOUL - Amerika Serikat (AS) dan Korea Selatan (Korsel) telah mengeluarkan peringatan kepada komunitas internasional mengenai peretas Korea Utara (Korut) yang menyamar sebagai pencari kerja non-Korut, yang tujuannya adalah untuk melakukan misi dunia maya yang dapat mempercepat ambisi nuklir Pyongyang.

Pihak berwenang dari kedua negara mengeluarkan pengumuman layanan publik bersama pada Rabu (18/10) malam bahwa para peretas ini menyamar sebagai pekerja teknologi informasi (TI) dan warga negara non-Korut, yang berpotensi menyusup ke perusahaan-perusahaan global.

"Pekerja TI Korut terus memanfaatkan permintaan akan keterampilan TI tertentu seperti pengembangan perangkat lunak dan aplikasi seluler sambil melakukan penipuan dalam memperoleh kontrak kerja di seluruh dunia, termasuk di AS. Tindakan ini menyebabkan perusahaan-perusahaan tanpa disadari mempekerjakan pekerja IT Korut," kata Kementerian Luar Negeri AS dalam sebuah pernyataan.

Kementerian itu pun menambahkan bahwa mereka bekerja sama erat dengan Biro Investigasi Federal, serta Kementerian Luar Negeri Korsel, Badan Kepolisian Nasional, dan Badan Intelijen Nasional untuk mengatasi masalah ini.

Inisiatif ini menindaklanjuti peringatan serupa yang dikeluarkan pada Mei dan Desember tahun lalu. Peringatan terbaru ini memberikan pembaruan pedoman yang lebih jelas tentang bagaimana peretas rahasia Korut beroperasi.

"Mempekerjakan atau mendukung pekerja TI Korut, baik disadari atau tidak, menimbulkan banyak risiko, mulai dari pencurian kekayaan intelektual, data, dan dana, hingga kerusakan reputasi dan konsekuensi hukum, termasuk di bawah sanksi AS, Korsel, dan PBB," kata pernyataan itu.

Sejauh ini pihak berwenang mencatat bahwa potensi peretasan yang dilakukan oleh pekerja TI Korut dapat membantu pengembangan senjata pemusnah massal dan program misil balistik di Pyongyang.

Aktivitas Mencurigakan

Sementara itu pada Kamis (19/10), Kementerian Luar Negeri Korsel memperkuat pernyataan tersebut dan menguraikan tanda-tanda bahaya tertentu yang terkait dengan pekerja IT Korut. Kementerian itu mengatakan bahwa permintaan yang tidak biasa, seperti mencari metode pembayaran alternatif selain rincian rekening biasa untuk gaji atau menggunakan alamat pengirim barang alih-alih alamat rumah pribadi untuk pengiriman, bisa menjadi indikator utama aktivitas mencurigakan.

Pernyataan itu mengatakan peretasan telah menjadi sumber pendapatan besar bagi Korut dimana rezim yang berkuasa di Pyongyang baru-baru ini tidak hanya menargetkan lembaga keuangan dan mata uang kripto, namun juga berupaya mengeksploitasi kerentanan di berbagai sektor, termasuk perusahaan manufaktur.RFA/I-1


Redaktur : Ilham Sudrajat
Penulis : Ilham Sudrajat

Komentar

Komentar
()

Top