AS Kembali Berlakukan Sanksi
Mural Anti-AS l Seorang perempuan warga Iran berjalan dekat mural yang ada di tembok bekas kantor Kedutaan Besar AS di Tehran, Selasa (7/8). Mural tersebut dibuat sebagai bentuk kekecewaan atas putusan AS yang kembali memberlakukan sanksi ekonomi terhadap AS.
Reaksi Tehran
Atas pernyatan Trump itu, Presiden Iran, Hassan Rouhani, menyatakan tak tertarik dengan apa yang diinginkan Trump. "Jika Anda musuh dan menusuk orang lain dengan pisau, kemudian Anda mengatakan ingin bernegosiasi, maka hal pertama yang Anda harus lakukan adalah mencabut pisau itu," kata Presiden Rouhani dalam sebuah sesi wawancara televisi.
"Mereka (AS) ingin melancarkan perang psikologi terhadap negara Iran. Negosiasi dengan menerapkan sanksi sungguh tak masuk akal," imbuh Presiden Iran itu.
Sementara itu Menteri Luar Negeri Iran, Mohammad Javad Zarif, mengatakan bahwa akan terjadi reaksi global atas sanksi AS terhadap Iran dimana AS akan diisolasi oleh sejumlah negara.
Diberlakukannya sanksi terhadap Iran juga disikapi secara negatif oleh warga Iran yang sejak sepekan lalu melakukan aksi turun ke jalan karena ketiadaan air bersih, kenaikan harga-harga, serta ketidakpuasan terhadap sistem politik. Iran sendiri sebenarnya telah merasakan akibat sanksi ini dengan anjloknya nilai mata uang rial Iran sejak AS menarik diri dari kesepakatan nuklir 2015.
Halaman Selanjutnya....
Redaktur : Ilham Sudrajat
Komentar
()Muat lainnya