Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Sengketa LTS I Penjaga Pantai Filipina Kembali Temukan Puing-puing Roket Tiongkok

AS Dukung Seruan Filipina agar Tiongkok Hormati Hukum Laut

Foto : AFP/Philippine Coast Guard

Patroli Perairan l Kapal Penjaga Pantai Filipina dibayangi kapal Penjaga Pantai Tiongkok saat berpatroli  di Scarborough Shoal, LTS, pada Maret lalu. Pada Minggu (18/12), Penjaga Pantai Filipina melaporkan bahwa mereka kembali menemukan puing yang diduga bagian dari roket Tiongkok di wilayah perairan LTS yang diklaim Manila.

A   A   A   Pengaturan Font

MANILA - Amerika Serikat (AS) telah menyatakan akan mendukung Filipina di tengah meningkatnya ketegasan Tiongkok di Laut Tiongkok Selatan (LTS), yang menurut Washington DC menunjukkan pengabaian terus-menerus Tiongkok terhadap negara penggugat lainnya.

"AS mendukung seruan berkelanjutan Filipina kepada Republik Rakyat Tiongkok (RRT) untuk menghormati hukum laut internasional di LTS, sebagaimana tercermin dalam Konvensi PBB tentang Hukum Laut, dan kewajiban hukumnya sesuai dengan putusan arbitrase 2016," ungkap seorang juru bicara AS dalam sebuah pernyataan tegas pada Senin (19/12) malam.

Pernyataan itu mengatakan bahwa laporan peningkatan kerumunan kapal Tiongkok di sekitar Iroquois Reef dan Sabina Shoal di Kepulauan Spratly telah mengganggu mata pencaharian masyarakat nelayan Filipina.

"Mereka (kapal-kapal Tiongkok) juga mencerminkan pengabaian terus-menerus terhadap negara penggugat LTS lainnya dan negara-negara yang beroperasi secara sah di wilayah tersebut," kata pernyataan itu.

Enam pihak yaitu Brunei, Tiongkok, Malaysia, Filipina, Vietnam dan Taiwan, saling mengklaim atas sebagian LTS, tetapi klaim Beijing sejauh ini adalah yang terbesar hingga mencapai 90 persen dari wilayah laut tersebut.

Sejak awal bulan ini, Manila telah melaporkan sejumlah besar kapal Tiongkok berkerumun di dekat Iroquois Reef dan Sabina Shoal di LTS. Iroquois Reef dan Sabina Shoal, meskipun terletak di dalam Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE) Filipina, juga diklaim oleh Tiongkok yang menyebut mereka Houteng Jiao dan Xianbin Jiao.

Beijing mengklaim bahwa kedua lokasi itu telah menjadi tempat penangkapan ikan tradisional Tiongkok sejak zaman dulu dan Beijing terus mengirim kapal ke sana secara teratur.

Sejak menjabat pada Juni lalu, Presiden Filipina, Ferdinand Marcos Jr, telah berulang kali menyatakan bahwa pemerintahnya akan menegaskan putusan pengadilan arbitrase internasional pada 2016 yang membatalkan semua klaim Tiongkok di LTS walau ditolak oleh Beijing. Oleh karena itu Manila telah meningkatkan protes diplomatik terhadap serbuan Beijing yang sering terjadi di LTS.

Sementara Kementerian Pertahanan Nasional Filipina dalam sebuah pernyataan pada 14 Desember lalu mengatakan bahwa Filipina tidak akan menyerahkan satu inci persegi pun dari wilayah teritorialnya.

Puing Roket

Bulan lalu, Manila mengajukan protes diplomatik yang menuduh Penjaga Pantai Tiongkok secara paksa menyita puing-puing roket yang diselamatkan oleh kapal penjaga pantai Filipina di Spratly.

Insiden itu terjadi di dekat pulau Pag-asa atau Thitu yang dikuasai Manila dan Senat Filipina mengajukan resolusi pada 14 Desember yang mengutuk tindakan Tiongkok.

Pada Minggu (18/12), Penjaga Pantai Filipina melaporkan bahwa mereka kembali menemukan puing-puing dari roket luar angkasa Tiongkok lainnya di perairan yang diklaim Manila.

"Puing-puing terbaru ditemukan pada Sabtu (17/12) di perairan LTS di lepas pantai barat Provinsi Zambales," kata Penjaga Pantai Filipina.

Penjaga Pantai Filipina dalam pernyataannya mengatakan bahwa puing-puing logam dan plastik berbentuk silinder yang ditemukan diyakini berasal dari Roket Long March 5b yang diluncurkan oleh Tiongkok pada 31 Oktober 2022 lalu dari Pusat Peluncuran Luar Angkasa Wenchang di Provinsi Hainan. RFA/I-1


Redaktur : Ilham Sudrajat
Penulis : Ilham Sudrajat

Komentar

Komentar
()

Top